Pages

Monday, 19 December 2011

"Dan sesungguhnya Manusia Itu Amat Sedikit Bersyukur..."


by Kembang Anggrek on Monday, 24 January 2011 at 14:52


Al-Baqarah (2) : 152

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُواْ لِي وَلاَ تَكْفُرُونِ


"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu , dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (ni'mat)-Ku"



Al-Baqarah (2) : 172

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُلُواْ مِن طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُواْ لِلّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ


" Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah"



Al-'Imran (3) : 144

وَمَا مُحَمَّدٌ إِلاَّ رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِ الرُّسُلُ أَفَإِن مَّاتَ أَوْ قُتِلَ انقَلَبْتُمْ عَلَى أَعْقَابِكُمْ وَمَن يَنقَلِبْ عَلَىَ عَقِبَيْهِ فَلَن يَضُرَّ اللّهَ شَيْئاً وَسَيَجْزِي اللّهُ الشَّاكِرِينَ


"Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul . Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur."



Al-A'raf (7) : 10

وَلَقَدْ مَكَّنَّاكُمْ فِي الأَرْضِ وَجَعَلْنَا لَكُمْ فِيهَا مَعَايِشَ قَلِيلاً مَّا تَشْكُرُونَ


"Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur."




Al-An'am (6) : 53

وَكَذَلِكَ فَتَنَّا بَعْضَهُم بِبَعْضٍ لِّيَقُولواْ أَهَـؤُلاء مَنَّ اللّهُ عَلَيْهِم مِّن بَيْنِنَا أَلَيْسَ اللّهُ بِأَعْلَمَ بِالشَّاكِرِينَ

"Dan demikianlah telah Kami uji sebahagian mereka (orang-orang kaya) dengan sebahagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata: "Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah Allah kepada mereka?" (Allah berfirman): "Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepadaNya) ?"


~~~~
Salam Ukhuwah
HAS

Irak : Ancaman Dominasi Syiah dan Kekuatan Milisi Sadr


by Pasukan Panji Hitam on Wednesday, 13 April 2011 at 15:01

Rabu, 13/04/2011

Mogtada al-Sadr memperingatkan tentang kebangkitan milisi Tentara Mahdi dengan puluhan ribu kekuatannya, yang baru-baru ini melakukan protes terhadap pendudukan AS di Irak. Aksi yang dilakukan oleh milisi al-Sadr itu bertepatan peringatan 8 tahun pendudukan pasukan AS yang telah menggulingkan Saddam Hussein di Baghdad.
Ulama Irak Moqtada al-Sadr mengatakan,"Akan meningkatkan perlawanan militer", serta milisi Tentara Mahdi akan membebaskan Irak dari tentara pendudukan AS, jika AS tidak segera meninggalkan Irak sesuai dengan jadwal penarikan tahun ini, ungkap pembantunya hari Sabtu lalu.
Peringatan 8 tahun penggulingan Saddam Hussein di Baghdad, pemimpin senior Syiah al-Sadr, Hazem al-Araji di depan puluhan ribu pengikutnya mengatakan: "Kami menegaskan Gedung Hitam (White House), 'kita akan menggunakan bom dan detonator sepanjang waktu, sampai AS pergi, dan bom serta detonator berada di tangan Moqtada al-Sadr", ujarnya. "Pasukan Amerika harus meninggalkan tanah kami ", tambahnya

Pria, wanita dan anak-anak -  melambaikan bendera Irak yang berwarna hitam, putih dan merah, dan menyanyikan lagu - dan mereka berkumpul di alun-alun Mustansiriya Baghdad untuk menandai peristiwa tersebut. Suasananya sangat meriah.
Beberapa pengikut al-Sadr membawa tanda-tanda dengan tulisan "Penjajah Harus Keluar" dan "Tidak untuk Amerika". Para pengunjuk rasa lainnya membakar bendera AS, bendera Israel dan Inggris, atau menggunakan  hiasan kafan putih pemakaman di atas bahu mereka - menandakan mereka bersedia mati untuk keyakinan mereka.

Banyak kerumunan pengikut Syiah dalam aksi itu bersorak dengan penuh antusias. Sementara itu juru bicara ulama Syiah Salah al-Ubaidi, memperingatkan bahaya yang akan mengancam, jika pemerintah Irak memperpanjang pasukan "pendudukan" AS, serta dapat memiliki dua konsekuensi.
"Pertama, munculnya eskalasi perlawanan militer oleh Tentara Mehdi terhadap pasukan pendudukan AS yang akan menimbulkan perang besar, dan kedua, eskalasi perlawanan damai, melalui protes dan demonstrasi yang akan melakukan tekanan terhasap pasukan pendudukan di Irak", ujarnya.
Peringatan itu datang setelah Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates mengunjungi Irak, mendesak pemerintah Irak untuk memutuskan, apakah pasukan AS tetap tinggal di Irak dan membantu menghadapi pemberontakan dari kelompok-kelompok milisi yang menjadi ancaman stabilitas di Irak atau meninggalkan Irak?
Ali Mohammed, seorang pegawai pemerintah 39 tahun yang ikut dalam aksi protes yang membungkus kepalanya dengan bendera Irak, mengatakan penundaan penarikan pasukan akan memicu kekerasan yang luar biasa.
"Mereka harus mengerti bahwa perlawanan kita sekarang dengan aksi damai, tetapi akan berubah menjadi tindakan di luar imajinasi mereka," katanya. Sisa pasukan AS yang berjumlah 47.000 personil rencananya dijadwalkan berangkat dengan pada akhir tahun ini, di bawah perjanjian keamanan antara kedua negara, ujarnya.
Tentara Mahdi yang bertempur melawan pasukan AS di 2006-2007, sekarang meningkatkan kemampuannya dengan dukungan Iran. Perdana Menteri Nuri al-Maliki mengirim pasukan pemerintah untuk menghancurkan mereka pada tahun 2008. Tetapi, kekuatan pemerintah gagal untuk menekuk kekuatan al-Sadr, karena sudah terlalu kuat dan mendapatkan dukungan kaum Syiah Irak.


Kekuatan Syiah di Irak dan dominasi kelompok Muqtada al-Sadr, yang sekarang memimpin milisi Tentara Mahdi, di masa depan akan menjadi ancaman yang serius bagi stabilitas di seluruh kawasan Timur Tengah. Mereka akan dengan agresif terus meningkatkan kemampuannya dibidang militer, dan mempenetrasi kekuatan politik lainnya di Irak, dan pada akhirnya akan terus melakukan ekspansi ke seluruh kawasan. Inilah sebuah kebangkitan kaum Syiah di Timur Tengah, yang sekarang telah memanfaatkan kerasahan dan menggunakannya untuk melakukan penggulingan rezim-rezim politik yan otokrat, dan kekuatan Syiah terus meningkatkan kekuatan politiknya seperti yang terjadi di Bahrain dan negara-negara Teluk lainnya.

INILAH KITA JIKA BERAQIDAH....


by Misses Najiha on Sunday, 1 May 2011 at 15:36

1. Berpandangan luas

Menurut al.Maududi, orang yang beriman dengan Allah tidak mungkin mempunyai pandangan yang sempit kerana dia percaya kepada Yang Menciptakan langit dan bumi, Pemilik alam semesta, Pemilik barat dan timur, Pemberi rezeki dan Pendidik makhluk. Dia tidak akan menemui sesuatu yang ganjil dalam alam ini kerana segala sesuatu yang ada di dalamnya adalah milik Allah. Tidak ada sesuatu pun dalam alam ini yang dapat menghalang dan membataskan rasa cintanya dan kecenderungannya untuk memberi pertolongan dan khidmat kepada sesama manusia.

Bagaimanapun pandangan seperti ini tidak mungkin ada pada orang yang menganut fahaman tuhan yang berbilang-bilang, yang beri’tiqad Allah mempunyai sifat serba kekurangan dan terbatas seperti manusia atau orang yang tidak percaya kepada Allah sama sekali.

2. Melahirkan rasa bangga dan harga diri.

Orang yang beriman kepada Allah berasa bangga sebagai manusia dan mempunyai harga diri. Dia mengetahui Allah adalahPemilik sebenar segala kekuatan yang ada dalam alam ini, tidak ada yang memberi manfaat dan mudarat kecuali Allah, tidak ada yang menghidup dan mematikan kecuali Allah serta tidak ada yang memiliki hukum, kekuasaan dan kedaulatan kecuali Allah.

Oleh itu, keimanannya kepada Allah menyebabkan dia t’dak berhajat kepada yang lain daripada Allah. Tercabut dari dalam hatinya rasa takut kepada yang lain daripada Allah. Dia tidak menundukkan kepalanya di hadapan makhluk, tidak merendahkan diri dan mengemis kepada manusia dan tidak gentar dengan kesombongan dan kebesaran manusia.

Sifat seperti ini tidak mungkin ada pada manusia yang tidak beriman dengan Allah. Antara perkara yang menyebabkan syirik, kufur dan murtad ialah seseorang mahu menundukkan kepalanya kepada yang lain daripada Allah dan menganggapnya berkuasa memberi manfaat dan mudarat. Ia takut dan bergantung harap kepadanya.

3. Rendah hati sesama manusia.

Orang yang beriman dengan Allah tidak mungkin menjadi angkuh, tidak mensyukuri nikmat dan tidak terpedaya dengan kekuatan dan kemahiran yang dimilikinya kerana dia tahu dan yakin semua itu adalah kurniaan Allah kepadanya. Malah dia sedar Allah berkuasa mengambilnya kembali apabila Dia menghendaki.

Manusia yang tidak percaya kepada Allah akan mengingkari nikmat, menyombong dan mengangkat kepala apabila memperolehi nikmat yang sementara kerana menganggap nikmat itu hasil usaha dan kecekapannya. Begitu juga orang yang musyrik menjadi sombong apabila mendapat nikmat kerana menyangka dia mendapat perhatian lebih daripada Tuhannya berbanding orang lain.

4. Jiwa yang bersih dan beramal saleh

Orang yang beriman dengan Allah yakin tidak ada jalan untuk mencapai keselamatan dan keuntungan kecuali dengan jiwa yang bersih dan beramal saleh. Kesedaran itu timbul kerana dia beriman kepada Allah yang Maha Kaya dan Maha Adil, bergantung harap segala sesuatu kepada-Nya.

Sebaliknya orang yang musyrik dan kafir menghabiskan masa hidup mereka untuk angan-angan yang palsu. Di antara mereka ada yang berkata:

“Sesungguhnya anak Allab telah menjadi penebusan dosa-dosa kita kepada Bapanya.”‘Ada juga yang berkata: “Kami adalah putera Allah dan kekasihnya, maka Ia tidak akan menyiksa kami kerana dosa kami.”Ada juga yang berkata: “Kami akan meminta syafaat pada sisi Allah kepada pembesar kami dan orang yang bertaqwa di kalangan kami.’ Ada juga di kalangan mereka yang menyembahkan nazar dan korban kepada tuhan mereka dan menganggap dengan cara demikian mereka telah mendapat izin untuk berbuat sekehendak hati mereka.

Kepercayaan karut seperti itu sentiasa membenamkan orang-orang berkenaan dalam lumpur dosa dan maksiat serta lupa mensucikan iiwa dan memperbaiki amal mereka.Orang yang murtad pula sama sekali tidak percaya adanya Pencipta mereka. Mereka tidak percaya akan diminta bertanggungiawab atas perbuatan mereka serta menerima balasan atas perbualan itu. Mereka menyangka mereka merdeka di dunia dan tidak terikat dengan sesuatu undang-undang. Tuhan mereka ialah hawa nafsu dan mereka meniadi hambanya.

5. Tidak berputus asa dan hilang harapan

Orang mukmin tidak mudah dihinggapi rasa putus asa dan hilang harapan dalam apa keadaan sekalipun kerana dia beriman kepada Yang Memiliki langit dan bumi serta Yang Memiliki nikmat dan kurniaan yang banyak. lman memberikan ketenteraman yang luar biasa pada hatinya. lman mengisi hatinya dengan ketenangan dan harapan meskipun dia dihina di dunia dan diusir dari semua pintu kehidupan sehingga kelihatan jalan hidupnya sempit dan seluruh saluran kebendaan terputus daripadanya. Dia yakin Allah tidak pernah terlena dan tidak membiarkan hidupnya terlantar. Oleh itu dia sentiasa mencurahkan tenaganya dengan bertawakkal kepada Allah dan meminta pertolongan daripada-Nya dalam semua urusan.

Ketenteraman hati dan ketenangan iiwa seperti ini tidak mungkin dimiliki kecuali dengan aqidah tauhid. Orang kafir, musyrik dan mulhid (athies) mempunyai hati yang lemah. Mereka bersandar kepada kekuatan yang terbatas. Maka alangkah cepatnya mereka dihinggapi rasa putus asa ketika menghadapi kesukaran. Kadangkala membawa mereka membunuh diri.

6. Memiliki hati dan pendirian yang teguh
lman kepada Allah mendidik manusia dengan kekuatan-yang besar, bulat, tekad, berani, sabar, tabah dan tawakkal ketika menghadapi perkara besar di dunia demi mengharapkan keredaan Allah. Dia yakin kekuatan Allah yang memiliki langit dan bumi menyokongnya dan membimbingnya dalam setiap aspek kehidupan.

Oleh itu hatinya menjadi lebih teguh, tabah dan keras daripada keteguhan, ketabahan dan kekerasan gunung. Hampir tidak ada suatu musibah dalam dunia yang dapat melawan tekad yang telah dibuatnya. Bagaimanakah syirik, kufur dan mulhid dapat menentang kekuatan dan ketabahan seperti ini?

Welcome to Gaza World


by Marivel Guzman on Sunday, 1 May 2011 at 21:45

Welcome to Gaza, Help us to Rebuild our Home.Anan: "Israel has no right to interfere in decision to open the Rafah crossing"

CAIRO, GAZA: The Egyptian Chief of Staff Lt-Gen Sami Anan said that Israel has no right to interfere in the Egyptian decision to open the Rafah border crossing with the Gaza Strip.

Anan said in a statement he published Friday on his page on Facebook: “Israel has no right to interfere in the decision to open the Rafah crossing as this is an Egyptian-Palestinian affair.”

The Egyptian Foreign Minister Nabil al-Arabi had stated earlier that Egypt was seeking to break the siege imposed on the Gaza Strip and open the Rafah crossing fully in both directions within ten days, after the signing of the Palestinian reconciliation agreement between Hamas and Fatah in Cairo.

The Foreign Ministry in Gaza, for its part, welcomed the Egyptian Foreign Minister’s statements which call for the complete lifting of the siege on Gaza and the full opening of the Rafah crossing.

In a statement on Friday, the Foreign Ministry said that it welcomed Arabi’s statement and hoped that it would be implemented on the ground as soon as possible, placing special emphasis on facilitating the travel of Gaza citizens in and out of the coastal strip.
It is time the Palestinians be allowed to run their own affairs, starting for controlling their own borders and air space, back on 2005 when Israel withdrew its army and settlers from Gaza, they disengaged from Gaza. They never have followed their obligations as an "occupier" power so they should completely liberate Gaza, from its siege and from the strangulation that has been subject since 2007. 
The recent public reconciliation between Hamas and Fatah has taken the sleep from Israel, as she was promoting the division. Now with a unify Palestine we hope that the occupier forces will not have logs for their fire. As has been for the last 30 years. I think if you ask any Palestinians with all honesty they will tell you that there were better times when the former PLO Yasser Arafat was running the Public Affairs of Palestine. No to the end of his life, as he was trapped to a corner, the pressure from the world was to great to support and he end up his life confined in his headquarters in Ramallah..but that is another story.
For now, we need to press our leaders and the world to help Palestine to rebuild and attain Independence. It is Due

NEWS ALERT. SPRING IN PALESTINE


by Lauren Booth on Tuesday, 3 May 2011 at 17:48

News Alert: April was another bad month for Palestine, although possibly viewed as a good month by Israel and its supporters in Europe and the USA.

There were 42 F16 and Apache helicopter attacks on the Occupied Territories; 88 other land-based attacks using weapons and dogs; 598 raids and home invasions in which arms were present but not used, and 12 Naval attacks on fishermen and land targets. In addition there were almost 300 night peace disruptions - vehicle borne loud -speakers, low flying aircraft, etc, between the hours of midnight and 6-00am.


The outcome was 23 Palestinian dead; 152 seriously injured and a further 49 beaten but without serious injury. More than 200 Palestinians were taken prisoner (held for over 24-hours), 421 were detained for questioning and harassment, and over 2,200 had their movements restricted at road-blocks and arbitrary checkpoints - including women in labour en route to hospital.

The Palestinian resistance sent missiles in the direction of the Green Line on 19 occasions.

All this in a land illegally occupied for over 60-years.
When will our politicians see Israel for what it is - a brutal occupying power intent forcing Palestinians from their own land and the principal cause of discontent in the Middle East and beyond?



April was another bad month for Palestine, although possibly viewed as a good month by Israel and its supporters in Europe and the USA.

There were 42 F16 and Apache helicopter attacks on the Occupied Territories; 88 other land-based attacks using weapons and dogs; 598 raids and home invasions in which arms were present but not used, and 12 Naval attacks on fishermen and land targets. In addition there were almost 300 night peace disruptions - vehicle borne loud -speakers, low flying aircraft, etc, between the hours of midnight and 6-00am.

The outcome was 23 Palestinian dead; 152 seriously injured and a further 49 beaten but without serious injury. More than 200 Palestinians were taken prisoner (held for over 24-hours), 421 were detained for questioning and harassment, and over 2,200 had their movements restricted at road-blocks and arbitrary checkpoints - including women in labour en route to hospital.

The Palestinian resistance sent missiles in the direction of the Green Line on 19 occasions.

All this in a land illegally occupied for over 60-years.
When will our politicians see Israel for what it is - a brutal occupying power intent forcing Palestinians from their own land and the principal cause of discontent in the Middle East and beyond?

KESESATAN WAHABI / AL_BANI


KENYATAAN IMAM NAWAWI AL-BANTANI DI DALAM KITAB NIHAYAH AL-ZAIN-LETAK TANGAN BAWAH DADA !!!
MELETAKKAN TANGAN DI BAWAH DADA DAN DI ATAS PUSATNYA, DENGAN CONDONG SEDIKIT KE SEBELAH KIRI.BUKAN SEBAGAI MANA YANG DI PROMOSIKAN OLEH SET-SET WAHABI YANG KATANYA DI BAWAH DAGU ATAS DADA TIDAK TAQLID.RUPA-RUPANYA TAQLID JUGA MEREKA INI DENGAN PAK ALBANI.SEMUA YANG ALBANI KATA BETUL BELAKA.TAK TAASSUB KER TU?? 
MENGHINA TAQLID…BERERTI MENGHINA DIRI SENDIRI !!!

LAGI BAHAN BUKTI MELETAK TANGAN BUKAN ATAS DADA SELEPAS TAKBIR
l
KITAB I’ANAH AL-TALIBIN JUGA MENYATAKAN “…MELETAKKAN TANGAN DI BAWAH DADA ,DI ATAS PUSAT ADALAH ITTIBA’ (MENGIKUT SUNNAH NABI) YANG DIMAKSUDKAN DENGAN DI BAWAH DADA DAN DIATAS PUSAT IALAH CONDONG KE SEBALAH KIRI, KERANA HATI ITU BERADA DI BAHAGIAN KRI.INI DIRIWAYAT DARI IBNU HUZAIMAH DIDALAM SAHIHNYA DARIPADA WAIL IBN HUJR YANG MENYATAKAN ” AKU BERSALAT BERSAMA NABI S.A.W , MAKA NABI S.A.W MELETAKKAN TANGAN KANAN DI ATAS TANGAN KIRI DI BAWAH DADANYA. 
  
LAGI BAHAN BUKTI MELETAK TANGAN BUKAN ATAS DADA SELEPAS TAKBIR
Posted on by Al-Haqir Mahfuz Muhammad Al-Khalil
DISUNATKAN MELETAKKAN TANGAN KANAN DI ATAS TANGAN KIRI , DI BAWAH PUSAT ATAU DI ATAS PUSATNYA.AMALAN INI ADALAH SEPAKAT TIGA MAZHAB SEMENTARA MALIKIYYAH MENYEBUTKAN SEBAGAI MANDUB. 

MASAALAH MELETAK TANGAN SELEPAS TAKBIRATULIHRAM -KITAB MAZHAB 4 -AL-JUZAIRI
IMAM MALIK : MELETAKKAN TANGAN DI ATAS PUSAT DAN DIBAWAH DADA. IMAM HANAFI : MELETAKKAN TANGAN DI BAWAH PUSAT. IMAMA HAMBALI : MELETAKKAN TANGAN DI BAWAH PUSAT. IMAM SYAF’E : MELETAKKAN TANGAN DI ATAS PUSAT DAN DIBAWAH DADA.INI LAH PENDAPAT 4 MAZHAB DALAM MASAALAH MELETAKKAN TANGAN SELEPAS TAKBIR DIDALAM SEMBAHYANG. 
PENDAPAT YANG MENGATAKAN MELETAKKAN TANGAN DI BAWAH DAGU ,DI ATAS DADA TIADA PENDAPAT MAZHAB YANG MENGATAKAN BEGITU MELAINKAN KEPALA WAHABI ,NASIRUDDIN AL-ALBANI.
AWAS !!!

Dia Budak Agama Saya Bukan! Adakah Agama Untuk Golongan Tertentu? : Fahaman Sekularisme Tanpa Kita Sedari...


by Jom Tutup Aurat dan jaga akhlak on Thursday, 31 March 2011 at 10:10



Al-kesah: 

Ada seorang hamba Allah perempuan ini. Dia adalah seorang bekar pelajar di sekolah agama. Dia seorang yang solehah, menjaga auratnya dan memakai tudung labuh. Dia juga rajin mengikuti usrah.

Ditakdirkan Allah, dia dihantar belajar ke luar negara. Negara yang dia pergi, bukan pula negara orang Islam. Jurusannya bukan jurusan agama, tetapi Perubatan. Maka, dia diangkat menjadi orang yang dipercayai oleh pelajar yang seangkatan dengannya.

Awal-awal, dia seorang yang komited dengan agama. Sering mengajak kawan-kawannya agar mengingati Allah, melaksanakan amanah-Nya, dan meninggalkan larangan-Nya.

Satu hari, dia jatuh cinta dengan seorang lelaki yang bukan Islam. Lama kelamaan, dia meninggalkan peribadinya yang lama. Walaupun masih bertudung labuh, dia tidak lagi menjaga batas pergaulan. Sampai satu tahap, dia pernah tidur di dalam kereta berdua-duaan dengan lelaki tadi.

Apakah pandangan anda?

Apa yang anda akan lakukan bila mengetahui perkara ini, bila melihat perkara ini, atau bila menjadi salah seorang daripada kawan-kawan kepada pelaku perkara ini?

Kisah rekaan saya, tetapi situasinya merata-rata

Saya reka cerita itu. Ini bermakna, saya tidak pernah melihatnya dengan mata kepala saya sendiri. Tetapi situasi yang sinonim seperti cerita saya di atas berlaku di banyak tempat. Tidak perlu tanya saya dari mana saya tahu, tetapi saya sekadar hendak anda menjawab, betul atau tidak.

Betul kan?

Budak sekolah agama, lelaki ke, perempuan ke, dulu baik, tiba-tiba terjebak dengan sesuatu di luar lunas agama Allah. Perempuan tudung labuh, dulu jaga hubungan lelaki perempuan, tiba-tiba bercouple. Rakan kita yang nampak alim, tiba-tiba terdengar khabar dia berzina.

Ya, apa yang kita lakukan pada mereka-mereka ini?



Biasanya, mereka dihina. Disisihkan.

“Cis, menyampah gila aku. Dulu baik bukan main. Sekarang, mengalahkan aku buruknya. Aku pun tak pernah berdating dengan perempuan tau”

“Aku tak sangka betul, dulu bukan main solehah. Ingatkan aku itu ini. Sekarang tup-tup keluar dengan mamat tu. Tak senonoh la. Hipokrit”

“Tengoklah budak sekolah agama tu. Kata je belajar agama. Dulu bukan main lagi ceramah bagi dalil-dalil Al-Quran ingatkan orang. Sekarang, entah syurga dengan neraka pun tak kenal ke hapa”

Dan 1001 macam lagi yang biasanya akan terlepas dari mulut kita. Atau paling tidak, terdetik di dalam hati.

Kenapa? Kenapa kita senang bersikap demikian?

Akhirnya, mereka yang dahulunya ala-ala ustaz ustazah harapan agama ini disisihkan kerana kemaksiatan dan keingkaran yang mereka lakukan di hadapan mata kita har ini. Mereka dikutuk, dihina, dikeji, dihentam-hentam. Dan 99%, semuanya dilakukan di belakang mereka.

Saya suka bertanya.

Siapa yang pernah pergi dan bersembang, berbincang, mendalami kenapa mereka berubah sedemikian rupa?



Tiada siapa menarik mereka

Kita selalu kata begini:

“Alah, pelajar agama, takkan tak tahu”

“Dia kan hafal 30 juzu’ Al-Quran. Takkan la tak reti-reti lagi”

Tetapi pada saya, ini satu prinsip yang membawa kepada sikap kita yang saya nyatakan di atas. Ya, secara tidak langsung, kita seakan-akan meletakkan taraf pelajar agama, orang yang mengikuti usrah, mereka yang bertudung labuh dan berkopiah ini di taraf MALAIKAT.

Sedangkan, mereka adalah MANUSIA.

Bila namanya manusia, pasti ada waktu kesilapannya. Dan kadangkala, silapnya boleh jadi lebih buruk dari kesilapan mereka yang tidak pernah pun sekolah agama. Tetapi inilah dia ujian Allah SWT.

Dengan prinsip kita di atas tadi, maka kita meninggalkannya. Kita tidak menegurnya. Kita nampak dia mula berubah ke arah kejahatan, kita menjauhinya kerana kita kata dia dah tahu, dia mesti dah faham serta sebagainya.

Kesilapan kita, adalah di sini.

Tiada siapa yang bergerak menarik mereka.



Sebagaimana kamu, mereka juga begitu, saya juga begitu

Bila kita melakukan kesilapan, kita senang untuk orang faham kenapa kita boleh tersilap. Kita tertipu ke, kita terjerat ke, kita memang betul-betul tak tahu kemudian terbiasa dengan kesilapan itu ke, dan 1001 sebab lagi.

Jadi, bila orang hentam-hentam kita tanpa memahami, kita pastinya sakit hati.

Begitulah perasaannya mereka yang buat silap. Saya kira, kita sama dalam hal ini. Baik kamu, mereka, mahupun saya.

Saya sendiri, amat benci manusia yang pakai hentam sahaja tanpa memahami. Kenal pun tidak, sudah menghentam macam dia tahu-tahu aja apa sebenarnya yang terjadi.

Jadi, apakah sikap kita?

Pernahkah kita mendekati ‘pendosa-pendosa yang beragama’ ini, atau kita sekadar menghina kesilapan, ketersasaran mereka dari jauh sahaja?



Mereka  manusia yang memahami

Kadangkala, ada something yang di luar jangkaan berlaku dalam hidup mereka ini. Sebab itu dari sebaik-baik manusia, boleh berubah sebegitu rupa. Kita yang biasa-biasa ni, melenting la. Kita terlupa bahawa dia rupanya manusia juga.

Tidak ramai yang mampu bersabar. Sedangkan, keadaan ini hanya boleh dihadapi oleh mereka yang tenang dan rasional.

Siapa yang pergi mendekati mereka, memahami mereka, cuba mencungkil apa sebenarnya permasalahan mereka, kenapa mereka sampai boleh tersasar sedemikian rupa. Siapa? Siapa yang berusaha sedemikian rupa?

“Aku tegur dah dia” Ya la, tegur macam mana? Tegur sekali pastu blah? Tegur 10 kali lepas tu penat?

Kadang-kadang, kita terlupa yang kita tak pernah pun bina ‘jambatan hati’ dengan mereka. Kita tak kenal mereka dalam erti kata sebenar. Kita dan dia tak pernah ada apa-apa perkongsian.

Bila terjadi perkara sebegini, kita lebih senang menghentam. Tegur sekali dua, lepas tu kata tak ada harapan. Ajak masuk usrah balik semula dua tiga kali, kemudian kata dia dah tak dapat hidayah.

Ini masalah kita.

Kemudian kita salahkan dia.

Sebenarnya, kita pun sama. Berputus asa mengajak dia ke jalan Allah.

Bila dia berdosa, tak kira la dia budak agama ke, ulama sekalipun, sepatutnya kita layani dia dengan baik. Tunjukkan dia jalan yang betul.

Sejak bila seseorang itu bila dia jadi pelajar sekolah agama, dia ikut usrah, dia pernah berdakwah ajak orang buat baik, dia keluaran Al-Azhar ke hapa ke, bila jadi maksum?

Sejak bila pula, manusia-manusia ni, bila buat dosa, dibolehkan kita membiarkan mereka?

Bukankah layanannya tetap sama dengan orang yang tidak pernah belajar agama, tidak pernah ikut usrah, tidak pernah berdakwah yang buat dosa?

Yakni tegur, dan pimpin mereka.

Pimpin ya. Pimpin. Fahami maksud perkataan pimpin.



Mereka lebih baik. Kami bukan pelajar agama

Satu lagi kesilapan kita, kita suka kata: “Mereka budak agama. Aku bukan budak agama. Mereka pakai tudung labuh. Aku tudung tiga segi aja”

Dan akhirnya, kita tinggalkan mereka.

Ini kesilapan yang paling besar. Siapa la ajar penegur itu kena sempurna. Kita ni, menegur sambil memperbaiki diri. Kita budak agama ke, bukan budak agama ke, kalau sesuatu kita rasa patut tegur, walaupun teguran kita tu ala-ala menghentam diri sendiri, kena tegurlah juga.

Apa barang bai main kutuk-kutuk belakang aja?

“Dia kan budak agama, dia mesti faham”

Kalau macam itu, budak agama mestilah malaikat semuanya. Tak akan ada buat salah.

Ala, macam kita belajar la. Faham-faham pun, bukan dapat 100% dalam periksa. Betulkan?

Ada ke yang skor semua mata pelajaran dia 100%?

Kalau ada pun, sekelompok kecil aja.

So, macam mana sekarang?

Kena tegur la. Bergerak mendekati mereka ini. Fahami masalah mereka ini. Mana tahu, hati mereka meronta-ronta untuk kamu membantu mereka sebenarnya.



Penutup: Kamu berdosa kalau sekadar membiarkan

Ya, kamu berdosa. Sebab mencegah kemungkaran itu adalah wajib.

“Saya mencegah dengan hati” Ha ha.. ini alasan kamu nak bagi kan?

Rasulullah SAW bersabda: “Sekiranya kamu tidak mampu”Jadi, kalau ada kudrat, ada suara lagi, ada tenaga lagi, itu tandanya ‘mampu’ itu masih ada pada kamu. Maka, kamu berdosa kalau tidak menegurnya. Teknologi hari ini lagi la ada macam-macam. E-mail ada, facebook ada, Yahoo Messenger ada. Kalau nak pakai gaya zaman P.Ramlee pun boleh – tulis surat.

Kemudian, tegur bukan sekali.

Berkali-kali. Sampaila terjadi salah satu dari empat perkara. Apa dia?

1. Kamu mati.

2. Dia mati.

3. Matahari terbit dari barat.

4. Dia berubah.

Selagi tak berlaku empat perkara ini, adalah tidak patut kita berputus asa dalam memberikan teguran. Kalau tak makan dengan plan A, kita bagi dia plan B. Kalau plan B dia tak boleh jugak, kita bagi dia plan C. Sampai la plan Z. Kalau tak boleh jugak, kita bagi dia plan AZ pula. Kalau tak boleh lagi, bagi plan BZ dan begitulah seterusnya. Sampai salah satu dari empat perkara tadi terjadi pada kita.

“Tapi dia budak agama” Kamu ulang lagi benda ni.

Sudah-sudah. “Dia manusia juga” itu kata saya.

Ayuh, jangan cakap belakang sahaja.

Rapati dia, berikan nasihat. Laksanakan tanggungjawab kamu sebagai seseorang yang faham bahawa dia telah tersasar daripada Allah SWT.

Sesungguhnya, menebarkan kebaikan itu adalah tanggungjawab orang yang beriman.

Tidak kira, kamu budak sekolah agama, atau bukan.

Dipetik dari LangitIlahi.

~Jom Tutup Aurat Dan Jaga Akhlak~