Pages

Showing posts with label Sunnah Rasulullah SAW. Show all posts
Showing posts with label Sunnah Rasulullah SAW. Show all posts

Wednesday, 26 January 2011

Beauty of the Beard


by Splendor of Imaan on Monday, 27 September 2010 at 06:16
 
 
"Glorified be He who beautifies women with long locks of hair
And Men with long beards
There is beauty in the beard Aye, there is beauty in the beard!
When the lion roars all the animals submit For the lion is the king of the jungle
The lion with its glorious mane
And a Muslim man grows his mane in pride Showing the rest of humanity that he is to be respected
Can one imagine a lion without its mane? Nay, thou canst not!
Then imagine a man without his beard Woe to worldly women who mock the beards so!
Desiring husbands with clean shaven faces
if u want
Woe to women who mock the Prophets Sunnah In the name of hygiene, neatness and smooth texture
Indeed the women of this world cannot like the beard But she who wants Paradise adores the beard!
A beard is a gift given to man Something only he can grow; a woman never can! When he ponders, he gently strokes it; When he eats, it stores food; When he is with kids, they play with it adoringly; When he is with his wife, she fondles it lovingly; When the enemy see it, fear is struck in their hearts! Ah! there is indeed beauty in the beard!
All the Prophets had beards - yes they did! Muhammad had a beard - so big! so big! All the companions had beards - o yes! o yes!
All the sages had beards - I know! I know! All the wise have beards - tis true! tis true! All the pious have beards - you see! you see!
All the Muslims have beards!? - if only! if only! Who did not have beards? The kafirun! Who had clean shaven faces?
The kafirun! Who grew their moustaches? The kafirun!" And what did our Prophet order?" I here you ask He ordered us to lengthen the beard and trim the moustache! Lengthen the beard and trim the moustache!
What greater reason that this can there be The fact that our Prophet told us to see That we make ourselves appear to the world As full bearded men with honour untold O Muslim brother! Why do you desire to look like a woman When your blessed facial hair is the differece between you and the opposite gender?
O poor Muslim brother! Why do you imitate the kafir Instead of following the Prophet of Islam? O silly Muslim sister! Why are you so blind? Infatuated with Bollywood actors who have no mind! O wretched sister! Are you not scared of your choice? You would rather have a feminine monkey instead of an exalted manly ape! So indeed I love my beard And adore the curls and tangles Which no oil, gel or super glue can ever straighten My glorious long, curly, messy, fluffy beard! The playhouse for kids;The envy of Malaysian people And the beloved of Allah! I maybe rejected by worldly women because of this hair on my faceBut who cares! For my Mum loves it and she puts all such sisters to disgrace! Be patient Muslim brothers, who shun the trendy look for a Prophetic pose Paradise with the wide eyed Houris is our final abode!!!!!"

Share

Thursday, 6 January 2011

Mengapa Rasulullah SAW Selalu Sehat Selama Hidupnya?

Mengapa Rasulullah SAW Selalu Sehat Selama Hidupnya?

by Putra Juragan on Thursday, 02 September 2010 at 07:28
 
 
 
Selama ini kita mengenal dua bentuk pengobatan. Pengobatan sebelum terjangkit penyakit / pencegahan ( At thib Al wiqo`i), dan pengobatan setelah terjangkit penyakit (at thib al `ilaji).
Dengan mencontoh pola makan Rasulullah, kita sebenarnya sedang menjalani terapi pencegahan penyakit dengan makanan. (attadawi bil ghidza`). Ini tentu jauh lebih baik daripada kita harus “berhubungan” dengan obat-obat kimia. Dalam setiap aktifitas dan pola hidupnya, Rasulullah memang sudah disiapkan untuk menjadi contoh teladan bagi semua manusia., termasuk dalam hal pola makan. Memang sih, hanya urusan makanan. Tetapi kalau dengan pola makan tersebut, Rasulullah kemudian memiliki tubuh yang sehat, kuat, dan sanggup mengalahkan para pegulat, tampaknya kita harus mikir lagi untuk mengatakan hanya. Ini bukan perkara remeh. Sebab salah satu faktor penting penunjang fisik prima Rasulullah adalah kecerdasan beliau dalam memilih menu makanan dan mengatur pola konsumsinya.

Hal pertama yang menjadi menu keseharian Rasulullah adalah udara segar di subuh hari. Sudah umum di ketahui bahwa udara pagi kaya dengan oksigen dan belum terkotori oleh zat-zat lain. Ini ternyata sangat besar pengaruhnya terhadap vitalitas seseorang dalam aktifitasnya selama sehari penuh. Maka tidak usah heran ketika kita tidak bangun di subuh hari, kita menjadi terasa begitu malas untuk beraktifitas. Selanjutnya rasulullah menggunakan siwak untuk menjaga kesehatan mulut dan giginya.

Lepas dari subuh, Rasulullah membuka menu sarapannya dengan segelas air yang dicampur dengan sesendok madu asli. Khasiatnya luar biasa. Dalam Al qur`an, kata “syifa” / kesembuhan, yang dihasilkan oleh madu, diungkapkan dengan isim nakiroh, yang berarti umum, menyeluruh. Di tinjau dari ilmu kesehatan, madu befungsi membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus, menyembuhkan sembelit, wasir dan peradangan. Dalam istilah orang arab, madu dikenal dengan “al hafidz al amin”, karena bisa menyembuhkan luka bakar.

Masuk waktu dluha, Rasulullah selalu makan tujuh butir kurma ajwa`/matang. Sabda beliau, barang siapa yang makan tujuh butir korma, maka akan terlindungi dari racun. Dan ini terbukti ketika seorang wanita yahudi menaruh racun dalam makanan Rasulullah dalam sebuah percobaan pembunuhan di perang khaibar, racun yang tertelan oleh beliau kemudian bisa dinetralisir oleh zat-zat yang terkandung dalam kurma. Bisyir ibnu al Barra`, salah seorang sahabat yang ikut makan racun tersebut, akhirnya meninggal. Tetapi Rasulullah selamat. Apa rahasianya? Tujuh butir kurma!

Dalam sebuah penelitian di Mesir, penyakit kanker ternyata tidak menyebar ke daerah-daerah yang penduduknya banyak mengkonsumsi kurma. Belakangan terbukti bahwa kurma memiliki zat-zat yang bisa mematikan sel-sel kanker. Maka tidak perlu heran kalau Allah menyuruh Maryam ra, untuk makan kurma disaat kehamilannya. Sebab memang itu bagus untuk kesehatan janin.

Rasulullah selalu berbuka puasa dengan segelas susu dan korma, kemudian sholat maghrib. Kedua jenis makanan itu kaya dengan glukosa, sehingga langsung menggantikan zat-zat gula yang kering setelah seharian berpuasa. Glukosa itu suadah cukup mengenyangkan, sehingga setelah sholat maghrib, tidak akan berlebihan apabila bermaksud untuk makan lagi.

Menjelang sore hari, menu Rasulullah selanjutnya adalah cuka dan minyak zaitun. Tentu saja bukan cuma cuka dan minyak zaitunnya saja, tetapi di konsumsi dengan makanan pokok, seperti roti misalnya. Manfaatnya banyak sekali, diantaranya mencegah lemah tulang dan kepikunan di hari tua, melancarkan sembelit, menghancurkan kolesterol dan memperlancar pencernaan. Ia juga berfungsi untuk menncegah kanker dan menjaga suhu tubuh di musim dingin.

Ada kisah menarik sehubungan dengan buah tin dan zaitun, yang Allah bersumpah dengan keduanya. Dalam alquran, kata “at tin” hanya ada satu kali, sedangkan kata “az zaytun” di ulang sampai tujuh kali. Seorang ahli kemudian melakukan penelitian, yang kesimpulannya, jika zat-zat yang terkandung dalam tin dan zaitun berkumpul dalam tubuh manusia dengan perbandingan 1:7, maka akan menghasilkan ”ahsni taqwim”, atau tubuh yang sempurna, sebagaimana tercantum dalam surat at tin. Subhanallah! Syaikh Ahmad Yasin adalah salah seorang yang rutin mengkonsumsi jenis makanan ini, sehingga wajarlah beliau tetap sehat, kuat dan begitu menggentarkan para yahudi, meskipun lumpuh sejak kecil. Kalau saja beliau tidak lumpuh, barangkali sudah habis para yahudi Israel itu.

Di malam hari, menu utama Rasulullah adalah sayur-sayuran. Beberapa riwayat mengatakan, belaiau selalu mengkonsumsi sana al makki dan sanut. Anda kenal nama tersebut? Di mesir, kata Dr. Musthofa, keduanya mirip dengan sabbath dan ba`dunis. Masih tidak kenal juga? Dr. Musthofa kemudian menjelaskan, secara umum sayur-sayuran memiliki kandungan zat dan fungsi yang sama, yaitu memperkuat daya tahan tubuh dan melindunginya dari serangan penyakit. Jadi, asalkan namanya sayuran, sepanjang itu halal, Insya Allah bergizi tinggi. Maka, para penggemar kangkung dan bayam tidak usah panik. Para pedagang tauge juga tidak perlu pindah haluan. OK?

Disamping menu wajib di atas, ada beberapa jenis makanan yang disukai Rasulullah tetapi beliau tidak rutin mengkonsumsinya. Diantaranya tsarid, yaitu campuran antara roti dan daging dengan kuah air masak. Jadi ya kira-kira seperti bubur ayam begitulah. Kemudian beliau juga senang makan buah yaqthin atau labu manis, yang terbukti bisa mencegah penyakit gula. Kemudian beliau juga senang makan anggur dan hilbah.

Sekarang masuk pada tata cara mengkonsumsinya. Ini tidak kalah pentingnya dengan pemilihan menu. Sebab setinggi apapun gizinya, kalau pola konsumsinya tidak teratur, akan buruk juga akibatnya. Yang paling penting adalah menghindari isrof, atau berlebihan. Kata Rasulullah, “cukuplah bagi manusia itu beberapa suap makanan, kalaupun harus makan, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk air minumnya dan sepertiga lagi untuk nafasnya” (al hadis). Ketika seseorang terlalu banyak makanannya, maka lambungnya akan penuh dan pernafasannya tidak bagus, sehingga zat-zat yang terkandung dalam makanan tersebut menjadi tidak berfungsi dengan baik. Imbasnya, kondisi fisik menjadi tidak prima, dan aktifitaspun tidak akan maksimal. Dr. Musthofa menekankan bahwa assyab`u ,yang berarti kenyang itu bukan al imtila` , atau memenuhi. Tetapi kenyang adalah tercukupinya tubuh oleh zat-zat yang dibutuhkannya, sesuai dengan proporsi dan ukurannya. Jadi ini penting; jangan kekenyangan!

Rasulullah juga melarang untuk idkhol at thoam alatthoam, alias makan lagi sesudah kenyang. Suatu hari, di masa setelah wafatnya rasulullah, para sahabat mengunjungi Aisyah ra. Waktu itu daulah islamiyah sudah sedemikian luas dan makmur. Lalu, sambil menunggu Aisyah ra, para sahabat, yang sudah menjadi orang-orang kaya, saling bercerita tentang menu makanan mereka yang meningkat dan bermacam-macam. Aisyah ra, yang mendengar hal itu tiba-tiba menangis. “apa yang membuatmu menangis, wahai bunda?” tanya para sahabat. Aisyah ra lalu menjawab, “dahulu Rasulullah tidak pernah mengenyangkan perutnya dengan dua jenis makanan. Ketika sudah kenyang dengan roti, beliau tidak akan makan kurma, dan ketika sudah kenyang dengan kurma, beliau tidak akan makan roti”. Dan penelitian membuktikan bahwa berkumpulnya berjenis-jenis makanan dalam perut telah melahirkan bermacam-macam penyakit. Maka sebaiknya jangan gampang tergoda untuk makan lagi, kalau sudah yakin bahwa anda sudah kenyang.

Rasulullah tidak makan dua jenis makanan panas atau dua jenis makanan yang dingin secara bersamaan. Beliau juga tidak makan ikan dan daging dalam satu waktu dan juga tidak langsung tidur setelah makan malam, karena tidak baik bagi jantung. Beliau juga meminimalisir dalam mengkonsumsi daging, sebab terlalu banyak daging akan berakibat buruk pada persendian dan ginjal. Pesan Umar ra ” Jangan kau jadikan perutmu sebagai kuburan bagi hewan-hewan ternak!”. Ayam, kambing, lembu, kerbau semuanya masuk. Kan kasihan tuh, tetangga nggak kebagian. Hehehe… nggak ding! Maksudnya itu tidak baik bagi kesehatan.

Masih banyak pola hidup sehat ala Rasulullah yang bisa kita pelajari. Kali ini, Dr. Musthofa memang khusus membahas menu makan dan cara mengkonsumsinya. Dari sini kita bisa tahu bahwa ternyata Rasulullah sangat memperhatikan masalah gizi dan menu makanan. Dan di tengah mengaburnya semangat untuk mengikuti sunnah rasul, ini bisa menjadi spirit untuk memulai menghidupkannya kembali. Apalagi menu-menu tersebut terbukti bisa dipertanggungjawabkan secara kesehatan. Nah, masih kurang ilmiah?

(disarikan dari Ceramah Umum “ghidza`unnabi” oleh Prof. Dr. Musthofa Romadlon di Wisma Nusantara, Kairo. Mesir) tulisan ini ditulis oleh Muhammad As'ad Mahmud, Lc.

Kiatsehat2010.blogspot.com/Lintasberita.com

Wednesday, 5 January 2011

How to Be a Successful Husband?

by Ma As-Samaa Iqfeeanah on Sunday, 19 September 2010 at 03:58
 
 
1. Dress up for your wife, look clean and smell good.When was the last time us men went shopping for designer pajamas? Just like the husband wants his wife to look nice for him, she also wants her husband to dress up for her too. Remember that Rasul Allah - sal Allahu alayhi wa sallam - would always start with Miswak when returning home and always loved the sweetest smells.

2. Use the cutest names for your wife. Rasul Allah - sal Allahu alayhi wa sallam - had nicknames for his wives, ones that they loved. Call your wife by the most beloved names to her, and avoid using names that hurt their feelings.

3. Don't treat her like a fly. We never think about a fly in our daily lives until it 'bugs' us. Similarly, a wife will do well all day - which brings no attention from the husband - until she does something to 'bug' him. Don't treat her like this; recognize all the good that she does and focus on that.


4. If you see wrong from your wife, try being silent and do not comment! This is one of the ways Rasul Allah - sal Allahu alayhi wa sallam - used when he would see something inappropriate from his wives - radi Allahu 'anhunn. It's a technique that few Muslim men have mastered.

5. Smile at your wife whenever you see her and embrace her often. Smiling is Sadaqah and your wife is not exempt from the Muslim Ummah. Imagine life with her constantly seeing you smiling. Remember also those Ahadith when Rasul Allah - sal Allahu alayhi wa sallam - would kiss his wife before leaving for Salah, even if he was fasting.

6. Thank her for all that she does for you. Then thank her again! Take for example a dinner at your house. She makes the food, cleans the home, and a dozen other tasks to prepare. And sometimes the only acknowledgement she receives is that there needed to be more salt in the soup. Don't let that be; thank her!

7. Ask her to write down the last ten things you did for her that made her happy. Then go and do them again. It may be hard to recognize what gives your wife pleasure. You don't have to play a guessing game, ask her and work on repeating those times in your life.

8. Don't belittle her desires. Comfort her. Sometimes the men may look down upon the requests of their wives. Rasul Allah - sal Allahu alayhi wa sallam set the example for us in an incident when Safiyyah - radi Allahu 'anha - was crying because, as she said, he had put her on a slow camel. He wiped her tears, comforted her, and brought her the camel.

9. Be humorous and Play games with your wife. Look at how Rasul Allah - sal Allahu alayhi wa sallam - would race his wife Aisha - radi Allahu 'anha - in the desert. When was the last time we did something like that?

10. Always remember the words of Allah's Messenger - sal Allahu alayhi wa sallam: "The best of you are those who treat their families the best. And I am the best amongst you to my family." Try to be the best!In conclusion: Never forget to make Dua to Allah - azza wa jall - to make your marriage successful.

And Allah ta'ala knows best !

Saturday, 1 January 2011

Do'a saat menuju, masuk, dan keluar Masjid

shared By aku adalah Muslim
Wednesday, 11 August 2010 at 23:04

Sahabat, berikut ini do'a yang di sunnahkan untuk di dibaca yang berkaitan dengan Masjid :

1 .Do'a menuju mesjid

Allahummaj alfii qalbii nuuran, wa fii basharii nuuran, wafii sam'ii nuuran, wa'ayyaminii nuuran,wa ayyasaari nuuran, wa fawqii nuuran, wa tahtii nuuran, wa amaamilnuuran, wa khalfil nuuran, wa azhzhamilii nuuran.

Ya Allah ! jadikanlah dalam hatiku suatu cahaya, dalampandanganku suatu cahaya, dalam pendengaranku sutau cahaya, dari arah kanankusuatu cahaya, dari arah kiriku suatucahaya, di atasku suatu cahaya, dibawahku suatu cahaya, didepanku suatu cahaya, dibelakangku suatu cahaya, dan limpahkanlah kepadaku dengan cahaya.

(HR. Buhari Muslim)

2. Do'a masuk mesjid

Allahummaftahlii abwaa ba rahmatika Ya Allah !,

bukakanlah untukku pintu-pintu rahmatmu

(HR.MUSLIM)

3. Do'a keluar mesjid

Allahumma innii as aluka min Fadhlika Ya Allah, aku mohon padamu akan karuniamu

(HR. MUSLIM, ABU DAUD, dan NASA'I)