Pages

Wednesday 9 March 2011

Kulihat dan bercermin, ternyata !


by RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF on Thursday, 07 October 2010 at 02:09
 
 
Lemah …! Itulah yang selalu terlontar dari setiap sudut angin, ntah sudut selatan, utara, timur maupun barat. Aku tersenyum menerima julukan itu. Begitu naifnya mereka mengganggapku seperti itu. Padahal diamku adalah kekuatanku yang terkuat.

Dalam diam dari kebenaran, apakah itu lemah ?
Bagiku sebuah kekuatan besar bila diam dalam kebenaran, karena akan menutup segala efek dari fitnah.

Disaat ujian menimpa begitu dahsyat, mungkin ujian yang terlalu berat yang sangat berat, yang teralami seorang wanita, itulah yang kurasakan. Karena setiap insan siapapun itu tentunya bila ujian melanda diri akan  merasa bahwa dirinyalah yang paling menderita dan teraniaya hatinya.
Disaat terpuruk, aku coba melihat sekitar ku, kiri kanan dan atas bawah (sekitarku), Masyaallah masih begitu banyak yang lebih menderita dan teraniaya dari segala permasalahan dan ujian lahir batinnya, kembali pada diriku, ternyata tiada sedikitpun rasa lara dibanding dari mereka.

Aku malu sekali bila tak bersyukur, melihat sebelah kiriku, ada wanita yang begitu rapuh dari penderitaannya lahir batin dari seorang suami yang kejam lahir batin. Tanpa menafkahi lahir batin. Wanita itu hanya mampu diam dan bersabar, dia bukan lemah tapi karena beriman.

Kulihat sebelah kanan ( sekitarku )  seorang wanita dengan penyakit kanker yang menyerangnya, tanpa memilki seorangpun keluarga, anak dan suami, tapi wanita itu tetap sabar dan beriman.

Kulihat dari bawah (sekitarku) seorang anak yang tak beribu dan bapak, harus menghidupi dirinya sendiri dengan banting tulang , kulihat tak pernah ada keluhan dari bibirnya, subhanallah sekecil itu begitu ikhlas dia menerima cobaan yang begitu berat.

Dan akupun mencoba melihat keatas ( sekitarku ),...ternyata  sama ! masih begitu banyak orang-orang yang lebih menderita dan teraniaya, yang tak terhitung oleh jari.

Setelah kulihat dan bercermin ( sekitarku ) ternyata rasa syukur dan sabarku tak sebanding mereka.

Ya Rabb, ampun seribu ampun bila aku lalai dalam bersyukur, kusadari segala sesuatu yang menimpa diri tentunya kekurangan yang ada pada diriku. Dengan kumenyadari, kesabaran menghampiri, ternyata kesabaran ada pada kesadaran diri. Akhirnya kesadaran akan diri kujadikan senjata ampuh untuk menjadi sabar. Ternyata tanpa kesadaran,  sabar tak akan pernah datang pada diri.

Innallahama’ashshoobiriin, Allah beserta orang-orang yang sabar. Jadi untuk apa kita ingkar dengan ayat yang begitu bijak dari-NYA. Besar maupun kecil ujian dan cobaan yang menimpa, disitulah Allah hadir untuk kita, rangkulan dari kasih sayang-NYA jangan kita lepas dengan ketidak sabaran dari segala ujian-NYA, rangkulah kembali ujian dan cobaan-NYA dengan kasih sayang kita dari rasa Syukur dan sabar.
Insyaallah senantiasa Allah akan menganugerah hati yang seindah kilau mutiara, sebuah bijak, lapang dan seluas samudera, menurut istilah Jawa kita akan selalu  legewo dan nrimo 

* Hanya sebuah nasehat untuk diriku sendiri, agar hati tetap teguh dengan keimanan kepada-NYA.



No comments:

Post a Comment