Pages

Sunday 27 February 2011

Siapa Yang Tidak Memerlukan Pembimbing 'aka' (Mursyid)?


by jalansufi.com on Monday, 11 October 2010 at 15:05
"..........Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tidak akan mendapatkan seorang pemimpinpun(mursyid) yang dapat memberi petunjuk kepadanya"

Al-Kahfi (Goa)-17

Dalam Futhuh al Ghaib, Syekh Abdul Qadir al Jailani menulis syair berikut :

Jika takdir membantumu atau kala menuntunmu

kepada Syekh yang jujur dan ahli hakikat

maka bergurulah dengan rela dan ikutilah kehendaknya

Tinggalkan apa yang sebelumnya engkau lakukan

Sebab menentang berarti melawan

Dalam kisah Khidir yang mulia terdapat cakupan

Dengan membunuh seorang anak dan Musa mendebatnya

Tatkala cahaya subuh telah menyingkap kegelapan malam

Dan seseorang dapat menghunus pedangnya

Maka Musa pun meminta maaf

Demikian keindahan di dalam ilmu kaum sufi…..

Sebagian kita mungkin sudah sering mendengar tuduhan yang dilontarkan oleh orang-orang yang mengaku paling “islami” bahwa tasawuf adalah ilmu diluar islam, pembuat bid’ah, syirik dan lain sebagainya dan karena yang menyampaikan pendapat ini orang berlatar belakang pendidikan agama yang lumayan (baca: syariat), alumni arab Saudi atau mesir dengan sekian banyak title sehingga masyarakat awam dengan mudah langsung percaya. Sebagian mereka tidak tahu bahwa Arab Saudi bukan lagi menjadi tempat berkumpulkan berbagai macam mazhab akan tetapi telah menjadi corong bagi mazhab tunggal yang baru muncul di abad ke 17 yaitu mazhab wahabi.

Saya tidak membahas tentang tuduhan-tuduhan tersebut dan saya rasa itu tidak ada menfaatnya sama sekali. Kesempatan ini saya ingin menyampaikan informasi akan pentingnya belajar tasawuf/thariqat agar kita boleh merasakan nikmatnya beragama.

Belajar tasawuf ada dua jenis, yaitu secara Teori dan Praktek. Secara teori telah diajarkan di pondok, bahkan anda bisa menjadi seorang profesor tasawuf tanpa anda harus mempraktekkan zikir dan dibimbing oleh mursyid. Namanya juga teori tentu yang didapatkan hanya teori saja.

Belajar tasawuf sebenarnya harus mempunyai pembimbing rohani, bukan saja mengajarkan anda tapi juga membimbing anda agar sampai kehadirat-Nya karena inti tasawuf adalah bagaimana seorang boleh berhampiran dengan Allah SWT. Tentang hal ini Abu Ali ats Tsaqafi berkata, “Seandainya seseorang mempelajari semua jenis ilmu dan berguru kepada banyak ulama, maka dia tidak sampai ke tingkat para sufi kecuali dengan melakukan latihan-latihan spiritual bersama seorang Syeikh yang memiliki akhlak yang luhur dan dapat memberinya nasehat-nasehat. Dan barang siapa yang tidak mengambil akhlaknya dari seorang Syeikh yang memerintah dan melarangnya, serta memperlihatkan cacat-cacat dalam amalnya dan penyakit-penyakit dalam jiwanya, maka dia tidak boleh diikuti dalam memperbaiki muamalah”.

Jadi tasawuf adalah ilmu praktek dan tentu saja memerlukan pembimbing yang ahli dibidangnya, tanpa adanya pembimbing rohani maka segala praktek yang dilakukan sudah pasti akan disesatkan setan. Abu Yazid Al-Bisthami berkata, “Barang siapa yang menuntut ilmu tanpa berguru, maka wajib syetan gurunya.”

Apabila jalan kaum sufi dapat dicapai dengan pemahaman tanpa bimbingan seorang Syekh, niscaya orang seperti Imam Al-Ghazali dan Syekh Izzuddin ibn Abdussalam tidak perlu berguru kepada seorang Syekh. Sebelum memasuki dunia tasawuf, keduanya pernah berkata, “Setiap orang yang mengatakan bahwa adalah jalan memperoleh ilmu selain apa yang ada pada kami, maka dia telah berbuat kebohongan kepada Allah.”. Zaman sekarang kita juga sering mendengar pendapat seperti itu, tidak mengakui ilmu selain yang mereka pelajari (syariat) dan menganggap orang-orang yang mempunyai kemampuan bathin, ilmu laduni dan lain sebagainya sebagai pembohong.

Akan tetapi, setelah Imam Al-Ghazali dan Syekh Izzuddin ibn Abdussalam yang tadinya hanya belajar syariat kemudian memasuki dunia tasawuf keduanya berkata, “Sungguh kami telah menyia-nyiakan umur kami dalam kesia-siaan dan hijab (tabir penghalang antara hamba dan Tuhan).”

Orang yang bisa menemukan kebenaran bukanlah orang yang banyak membaca buku karena terkadang semakin banyak yang dipelajari justru tanpa sadar menjadi Hijab antara kita dengan Allah. Hanya kerendahan hati dan sikap mau belajar dan mencari yang menyebabkan seseorang menemukan Allah SWT, sebagai mana ucapan rendah hati Musa kepada Khidir, “Bolehkah aku mengikutimu, agar engkau mengajarkan kepadaku ilmu yang benar diantara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?” (QS. Al Kahfi, 66). Juga pengakuan Ahmad ibn Hanbal bahwa Abu Hamzah al Baghdadi lebih utama darinya dan pengakuan Ahmad ibn Suraij bahwa Abu Qasim Junaid lebih utama darinya.

Imam al-Ghazali juag mencari seorang Syekh yang menunjukkannya ke jalan tasawuf, padahal ia adalah Hujjatul Islam. Begitu juga, Syekh Izzuddin ibn Abdussalam berkata, “Aku tidak mengetahui Islam sempurna kecuali setelah aku bergabung dengan Syekh Abu Hasan Asy Syadzili”. Abdul Wahab Asy Sya’rani berkata, “Apabila kedua ulama besar ini, yakni al-Ghazali dan Syekh Izzuddin ibn Abdussalam, padahal keduanya adalah orang yang memiliki ilmu pengetahuan luas tentang syariat, maka orang selain mereka lebih memerlukan lagi.”

Dalam hal ini al Qur’an memberikan petunjuk kepada kita semua untuk mencari orang-orang yang telah di beri petunjuk oleh Allah SWT sebagaimana firman Allah: “Sebenarnya al Qur’an itu adalah ayat-ayat nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu” (QS. Al ankabut : 49). “Dan ikutilah jalan orang yang telah kembali kepada-Ku” (QS. Lukman: 15) dan firman-Nya, “Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah kalian bersama orang-orang yang benar”. (QS. Taubah: 119). Diperkuat oleh hadist, “Jadilah kamu bersama Allah, apabila tidak bersama Allah jadilah kalian bersama orang yang sudah bersama Allah, maka sesungguhnya orang itu bisa membawamu kepada Allah” (HR. Abu Daud).

Dengan demikian, memiliki seorang pembimbing (mursyid) adalah suatu keharusan. Para sahabat sendiri mengambil ilmu dan amalan mereka dari Rasulullah SAW. Rasulullah SAW mengambil ilmu dan amalannya dari Jibril. Dan para tabi’in mengambil ilmu dan amalan dari para sahabat.

Setiap sahabat mempunyai para pengikut yang khusus. Ibnu Sirin, Ibnu Musayyab dan al A’raj, misalnya, adalah pengikut Abu Hurairah. Sementara Thawus, Wahhab dan Mujahid, adalah pengikut Ibnu Abas. Demikian seterusnya. Pengambilan ilmu dan amalan ini sangat jelas, sebagaimana disebutkan dalam riwayat-riwayat mereka.

Maka tidak ada alasan bagi kita untuk tidak segera mencari Guru Pembimbing yang siap menuntun dan membimbing kita mencapai kebenaran hakiki. Carilah Guru yang benar-benar kamil mukamil, khalis mukhlisin sehingga dia bukan hanya berbicara tentang teori ketuhanan akan tetapi dengan keikhlasannya mampu membimbing anda kehadirat Allah SWT. Kalau anda bertanya siapakah Guru Mursyid yang kamil mukamil tersebut, saya tidak mampu menjawab karena khuatir jawaban saya akan menyinggung perasaan yang lain. Bagi setiap pengamal tasawuf mereka meyakini Guru mereka memiliki kemampuan untuk membimbing mereka dan tidak terkecuali Guru saya.

Abu Athailah As Sakandari dalam Latha’if al Minan, berkata, “Engkau tidak akan kekurangan mursyid yang dapat menunjukkanmu ke jalan Allah. Tapi yang sulit bagimu adalah mewujudkan kesungguhan dalam mencari mereka”.

Seorang penyair sufi berkata :

Rahasia Allah didapat dengan pencarian yang benar

Betapa banyak hal menakjubkan yang telah diperlihatkan kepada para pelakunya.

Ali al Khawas berkata dalam syairnya,

Jangan menempuh jalan yang tidak engkau kenal tanpa penunjuk jalan,

Sehingga engkau terjerumus dalam jurang-jurangnya.

Penunjuk jalan (Mursyid) akan dapat mengantarkan salik sampai ke pantai yang aman dan menjauhkan dari gangguan-gangguan selama di perjalanan. Sebab, penunjuk jalan (mursyid) sebelumnya telah melewati jalan itu dibawah bimbingan seseorang (mursyid sebelumnya) yang telah mengetahui seluk beluk jalan tersebut, mengetahui tempat-tempat berbahaya dan tempat-tempat yang aman dan terus menemaninya sampai akhirnya dia sampai di tempat yang dituju. Kemudian orang tersebut memberikan izin untuk membimbing orang lain.

Menutup tulisan ini saya mengutip Syair dari Ibnu Al-Banna yang menjelaskan tentang kedudukan kaum sufi yang telah melakukan perjalanan menuju Allah dan setelah sampai disana mememberikan kabar kepada orang lain untuk menuju kesana dengan selamat.

Kaum sufi tidak lain sedang melakukan perjalanan

Ke hadirat Tuhan Yang Maha Benar

Maka mereka memerlukan penunjuk jalan

Yang benar-benar mengenal seluk beluk jalan itu

Dia telah melalui jalan itu, lalu dia kembali

Untuk mengabarkan apa yang telah didapat.
· · Share

Contoh Surat Kepada Ibu Bapa Bg Sesiapa yg Nk NIKAH Awal...hehehe


by Nurul Amira on Saturday, 30 October 2010 at 00:22
 
 
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh…

Kepada ayah yang ku kasihi dan bonda yang ku cintai…

Apa khabar dengan keluarga di Labuan? Semoga hendaknya dalam keadaan sihat dan mendapat rahmat ALLAH sentiasa.

Ajib pun tak berapa jelas mengapa ajib nak tulis surat ni kepada mak dan ayah. Rasanya sepanjang hidup ni, jarang benar ajib tulis surat untuk mak dan ayah. Selalunya kalau ada apa-apa pun, ajib selalu telefon saja berbanding untuk menulis surat. Tapi adakalanya juga, ada sesetengah perkara yang ajib tak boleh nak cakap melalui telefon dan lebih suka untuk membincangkannya dalam bentuk surat.

Dipendekkan cerita, ajib sebenarnya untuk meminta redha dari mak dan ayah untuk bernikah. Mungkin mak dan ayah terkejut apabila ajib cakap macam nie. Ajib bercadang untuk bernikah dalam tempoh kurang dari satu tahun dari sekarang. Ajib nak nikah nie bukan kerana nafsu semata-mata tapi hanya ingin menyempurnakan sebahagian dari agama. Selain itu, dengan nikah, ajib akan lebih terpelihara daripada melakukan sebarang maksiat kepada ALLAH.

Kadang-kala, ajib rasa hairan, masyarakat sekarang lebih suka anak-anak mereka ada boyfriend dan girlfriend. Kemudian dibenarkan pula berjalan berdua-duaan tanpa mahram perempuan tersebut. Perkara ini haram di sisi Islam. Sedangkan Islam telah memberikan satu jalan keluar yang baik dalam masalah ini iaitu dengan nikah.

Ajib bukan terburu-buru untuk bernikah, tapi ajib nak mak dan ayah boleh faham konsep nikah yang sebenarnya di dalam Islam. Islam menganjurkan nikah adalah untuk mengurangkan berlakunya maksiat di dalam masyarakat seperti zina. ALLAH SWT berfirman:

“Dan janganlah kamu menghampiri zina…” (Surah al-Isra 17: 32)

Zina takkan terjadi di antara lelaki dan perempuan dengan serta-merta. Zina akan berlaku melalui beberapa step (langkah) yang menghampiri kepada zina sebagai contoh berjalan berduaan lelaki dan perempuan tanpa mahram (boyfriend dan girlfriend). Walaupun bertunang, Islam tidak membenarkan pasangan tunang tersebut untuk berdua-duaan tanpa mahramnya. Tunang bukan tiket untuk menghalalkan perhubungan antara lelaki dan perempuan. Ini hanya tradisi yang terdapat dalam masyarakat melayu. Islam menyuruh orang muslim untuk bernikah untuk menghalalkan hubungan tersebut.

Mengikut kajian yang dilakukan di sebuah universiti tempatan, 80% mahasiswa yang cemerlang adalah terdiri dari mereka yang telah berkahwin. Ini kerana pasangan yang telah berkahwin, merasakan mereka ada tanggungjawab yang harus mereka pikul, dan akhirnya mereka bersungguh-sungguh dalam pelajaran untuk mencapai kecemerlangan. Jadi, orang yang bagi alasan bahawa menikah sewaktu belajar akan mengganggu study adalah tidak tepat.

Di universiti ajib, ramai pelajar yang ‘bercouple’ dan mereka boleh belajar seperti biasa. Tapi, apa yang mereka buat tu adalah maksiat. Kan elok, kalau ibubapa mereka membenarkan mereka bernikah dan mereka pun boleh belajar seperti biasa. Yang ini adalah yang disuruh dalam Islam. Jadi apa perbezaannya? Yang satu, belajar tapi diiringi dengan maksiat (macam mana nak berkat ilmu yang belajar) dan yang satu lagi belajar dan telah pun menunaikan salah satu sunnah Rasul SAW. Sekarang pilihan di tangan kita, samada nak kepada benda baik atau buruk.

Mengenai calon, ajib takde lagi. Tapi, InsyaALLAH kalau mak dan ayah bagi ajib green light, masalah calon, mak dan ayah jgn risau (bagi tempoh 6-8 bulan), yang penting mak dan ayah bersedia. Ajib lebih suka calon tu ajib yang pilih sendiri. Tapi tak bermakna mak dan ayah tak boleh memilih calon yang sesuai untuk ajib.

Mak dan ayah mungkin akan bertanya bagaimana pulak ajib akan memberikan nafkah zahir dan batin kepada isteri yang ajib nikahi nanti. Seperti yang ajib katakan awal-awal tadi, ajib nak nikah bukan kerana nafsu semata-mata. Dalam tempoh ajib belajar, dan kemungkinan juga perempuan tu juga sedang menuntut di unversiti, maka ajib akan buat syarat yang dipersetujui bersama untuk menangguhkan dahulu nafkah batin untuk tempoh tertentu. Dalam sirah Rasulullah SAW, Rasul bernikah dengan dengan Saiditina Aisyah ketika Aisyah berumur 9 tahun dan berumah tangga dengannya pada umur Aisyah mencecah 12 tahun. Ini bermakna Rasulullah menunaikan nafkah batin untuk Aisyah ketika mana Aisyah berumur 12 tahun, iaitu 3 tahun selepas menikah. Kalau dalam istilah kita dipanggil ‘nikah gantung’. Tak kisah lah apa pun namanya yang penting Rasulullah telah mencontohkan perkara seperti itu. Tapi selepas menikah, maka hubungan lelaki dan perempuan yang dulunya terbatas kini telah tiada. Kalau ajib telefon dia, ajib dapat pahala, ajib rindu kat dia, ajib dapat pahala, ajib bagi hadiah kat dia, ajib dapat pahala malahan kalau ajib keluar berdua-duaan dengannya adalah halal. Kan ini lebih baik dari mereka yang ber ‘couple’. Kalau pasangan yang belum menikah, mereka telefon sesama sendiri, dipanggil zina mulut dan telinga (dosa), rasa rindu di hati dipanggil zina hati (dosa), keluar berdua-duaan lagi, tambah lagi satu dosa. Jadi, ajib nak tanya pada mak dan ayah, adakah mak dan ayah sanggup untuk membiarkan anaknya untuk bergelumang dengan dosa atau mengikut Sunnah Rasul yang tercinta iaitu nikah. Sekarang pilihan di tangan kita…

Berkenaan nafkah zahir pula, memandangkan ajib masih belajar dan mungkin juga dia masih belajar, maka ana akan berbincang dengannya untuk mempertimbangkan perkara ini. Nafkah zahir wajib ajib bagi sebagai suami walaupun dalam jumlah sedikit. Sebagai contoh, kalau nanti dia setuju untuk menerima RM 50 sebulan, maka ajib akan bagi dia sesuai dengan kehendaknya. Lagipun, untuk sementara waktu ini, biarlah mak dan ayahnya menanggung makan, minum dan pakaiannya walaupun sebenarnya ini tugas seorang suami. Tapi tak salah kalau ibu bapa sanggup untuk menyara kehidupannya sementara menunggu waktu apabila sudah bersedia berumah tangga. (minta dibezakan antara erti nikah dan berumah tangga). Macam sekarang ni lah, kalau nenek bagi mak baju sebagai hadiah, takkan mak tak terima dan bagi alasan kewajipan beri pakaian ini hanya terletak pada suami. Mak akan terima juga. Kalau nenek menjamu mak dengan makanan, mak jangan tak makan kerana dengan alasan yang patut menanggung makan minum kita adalah suami. Yang penting, isteri mesti redha dengan apa yang diberi oleh suami. Kalau mak dan ayah masih kurang jelas, mak boleh bertanya kepada ustaz mengenai masalah ini. Mak dan ayah jgn risau, sebelum ajib nak nikah, ajib akan jelaskan hal ini kepada bakal isteri ajib. Kalau dia menyetujuinya, alhamdulillah, kalau tak ajib tangguh dulu. Apa-apa pun, ajib tegaskan sekali lagi, ajib nikah ni bukan kerana nafsu semata-mata, tetapi adalah untuk memelihara seluruh anggota zahir dan batin ini dari terjebak ke lembah dosa.

Ajib tengok semua abang ajib nikah awal dalam umur 22 tahun. Ajib cadang pun gitu juga. Banyak juga kelebihan kahwin awal ni antaranya waktu ajib tua nanti, ajib tak risau sebab waktu tu anak-anak dah besar dan mungkin dah ada kerjaya sendiri. Kalau kahwin lambat, nanti waktu tua (dah pencen), ada anak-anak ajib nanti baru masuk darjah satu, ada yang ambik PMR dan SPM dan perlu banyak duit. Waktu dah pencen, nak harap wang pencen, sikit sangat. Mau tak mau, dah tua-tua kena kerja juga banting tulang nak sara anak-anak yang masih sekolah. Sepatutnya waktu tu, ajal nak dekat sampai, patutnya lebih banyak beribadat kepada ALLAH. (tak bermaksud sekarang tak perlu nak beribadat, ajal dan maut di tangan Tuhan. Tua pun mati, yang muda pun mati). Ajib juga harap, anak-anak ajib nanti (kalau ada rezeki) akan dapat menerima belai kasih dari datuk dan neneknya sebelum mak dan ayah meninggalkan dunia yang fana ini.

Dan kelebihan yang lebih besar dari itu ialah kita dapat menundukkan pandangan dan nafsu kita dari bermaksiat kepada ALLAH di samping mengikut sunnah Rasul SAW. Dalam umur muda nie, macam-macam dugaan dan cabaran yang menanti. Punca maksiat ada di mana-mana. Ajib tak nak ajib akan terjerumus ke dalam jurang dosa dan lebih-lebih lagi harapan mak dan ayah untuk tidak nak melihat anaknya untuk menderhaka kepada ALLAH dan Rasul.

Ajib sebenarnya dah buat satu risalah mengenai nikah ni tahun lepas dan ajib dah pos ke rumah pada tahun lepas juga. Tapi sampai kat Usu Mol, sebab ajib tak tulis nama mak dan ayah. InsyaALLAH dalam risalah tu ajib ada terangkan tentang konsep perkahwinan di dalam Islam.

Diharap mak dan ayah tak terkejut dengan kehadiran surat ini. Ajib nak mak dan ayah terima surat sebagai satu surat biasa yang tak perlu untuk dijadikan isu keluarga yang besar. Sebab bagi ajib, kalau ajib membicarakan masalah ni, ia adalah satu yang normal sebab ajib pun seorang lelaki yang akhirnya akan bernikah jua. Mungkin saja ajib membicarakan hal nikah ni ketika mana ajib baru berusia 20 tahun (dalam tahun Islam, ajib dah 21 tahun). Tapi ini tak boleh dijadikan alasan untuk tidak menyetujui pendapat ajib ini. Diharap mak dan ayah dapat membaca surat dengan ikhlas tanpa dipengaruhi oleh mana-mana pihak. Ajib tidak memaksa mak ayah untuk menyetujui seratus peratus apa yang ajib katakan ini, tapi jika ada kebenaran dalam hakikat, apa salahnya untuk kita menerimanya dengan hati yang lapang dan fikiran yang terbuka.

Kalau boleh jgn bagitau abg jul dan abg didi, mungkin mereka tak setuju dengan keputusan ajib ini atas beberapa faktor. InsyaALLAH, kalau ada apa-apa nanti, ajib akan maklumkan kepada mereka. Sebenarnya bagi seorang lelaki, dia tak perlu untuk minta izin kalau nak nikah tetapi Islam menyuruh kita tidak membelakangi orang tua dalam kita nak buat keputusan. Sebab redha ALLAH adalah berserta dengan keredhaan mak dan ayah. Berbanding dengan perempuan, mereka harus minta izin, sebab ayahnya harus jadi wali dalam pernikahan nanti.

Akhirul kalam, doakan ajib di sini agar dipermudahkan urusan di dunia dan di akhirat. Kirim salam dengan semua keluarga di Labuan.


Puteramu,Ajib

AYO BELAJAR QUR'AN (BACA DULU SEBELUM KOMEN)


by Kang Ackmanz on Saturday, 25 September 2010 at 08:09
 
 
Assalamu Alaikum Wr Wb

Sebuah hadist menyebutkan:

“Sebaik-baiknya kamu orang yang mempelajari Al-Qur'an dan yang mengajarkannya” (HR. Muslim)

Karena anjuran hadist diatas, maka Insya Allah akan diadakan MAJELIS “Belajar Al-Qur’an”
Belajar Al-Qur’an disini mencakup:

1. Belajar Tajwid

2. Tahsin Al-Qur’an (cara membaca yang baik) dan bukan belajar Qiro’ah

3. Terjemah Al-Qur’an

Majelis ini Insya Allah dibimbing oleh saya pribadi: H.A.M. Ackman. Lc. M.Si

Bagi yang berminat silahkan kirim MESSAGE KE:

 www.facebook.com/kang.ackmanzII

(Waktu & Tempat akan diberitahukan via MESSAGE) dan mohon pengertiaan nya atas privasi ini

TIDAK ADA INFAQ APAPUN..SEMUA GRATIS !!! DATANG SAJA

MOHON MAAF MAJELIS BELAJAR AL-QUR’AN INI HANYA DIADAKAN DI KEDIAMAN SAYA DI DAERAH JAKARTA BARAT. DAN MOHON DENGAN HORMAT TIDAK MENANYAKAN DI KOTA LAINNYA.
PASTI DISETIAP KOTA ADA MAJELIS SEPERTI INI (MAAF PULA SAYA PRIBADI TIDAK TAHU INFO DI SEKITAR KOTA ANDA TTG MAJELIS ITU)

Kang Ackmanz

· · Share

Ayat keramat sepanjang zaman


by kukubesi manipulasi on Friday, 29 October 2010 at 02:56
 
kau tetap berstatus " presiden amerika"
dulu aku pernah mengeluarkan status di wall peribadi berkenaan bangsa , dan setiap kali class atau seminar sekiranya teringat aku tetap mengulanginya untuk peringatan kepada umum. ayat aku

" sorry guys kalau ianya agak sensitif, aku bukan jenis orang yang tolong bangsa, tapi aku akan tolong orang yang nak tolong dia diri dia sendiri , u all come to my class sebab u all nak belajar , so u all keluarkan duit untuk belajar and aku try my best untuk kasi u all ilmu, insyallah"

sebenarnya aku sejak dulu lagi dah sangat2 muak mendengar ayat " tolong anak bangsa, tolong melayu , tolong kaum sendiri ", pada aku ia ibarat kata2 wakil rakyat untuk menang pilihanraya... " kalau kamu undi saya, saya akan bina jambatan di kampung anda" , bila dah menang lesap ntah kemana, so aku kalau bukak class im not using that words , bukan aku tak nak membantu bangsa aku maju tapi kenapa aku harus menolong bangsa aku sendiri sedangkan mereka belum tentu membantu aku?

tapi bangsa aku yang menolong aku adalah mereka yang menyertai class aku dan cara aku membantu mereka adalah dengan memberi ilmu yang terbaik dan yang aku termampu. sebab ayat tolong bangsa la, bangsa aku mintak harga diskaun, hello.. u sama bangsa dengan aku kenapa aku kena kasi harga diskaun? macammana bisnes aku nak maju kalau semua bangsa aku mintak diskaun.. kaymon la dude..kalau korang perasan, bila orang nak jual MLM je datang kat kita mesti ayat dia

" saya buat bisnes ni dan kasi tau kat abang sebab saya nak tolong abg, kita sama sama melayu, sama sama maju"

hello... kau nak majukan aku tapi kau sendiri tak maju macamamna aku nak percayakan kau?? so jangan la gunakan ayat keramat yang dah bertahun2 tu, pada aku kita hidup zaman 2000 ni penuh dengan pancaroba penuh dengan persaingan, kalau berani bersainglah cara sihat janganlah guna ayat keramat yang dah lapuk tu, tapi orang kita masih suka menggunakannya dan masih ramai yang terpedaya apabila mendengar kata2 keramat itu.

pada aku simple, kalau kau nak tolong aku kasi aku FREE la,alang2 nak menolong kasi buat amal jariah terus, kasi FREE dan tak perlu kenakan bayaran,pahala dah tentu dapat, sapa nak bayar ikut kerelaan hati dan keikhlasan.. takpayah nak guna ayat " saya tolong melayu, saya tolong bangsa " its not relevan anymore untuk zaman teknologi maklumat ini. sebab tu aku selalu guna ayat, " aku akan tolong orang yang nak tolong diri sendiri, kau bayar aku dan aku bantu kau, kita sama sama tolong menolong"

aku tak sangkal bahawa ayat keramat itu sangat hebat dan sangat mujarab dalam perniagaan, but insyallah buat masa ni im not using that words, melainkan aku dah betul2 senang, betul2 maju dan dah tak tau nak buat apa dengan kertas gambar agong tu, sampai 18 keturunan tak habis , yer.. time tu maybe aku akan gunakan ayat keramat tu.. but absolutly its gonna be FREE to all yang yang memerlukan....

apapun aku minta maaf, sekiranya penulisan aku ini ada yang menyinggung perasaan mereka yang berjiwa tegar tentang bangsa, aku masih sayang bangsa aku tapi aku harus menolong anak bangsa aku dulu.. siapa anak bangsa aku? anak aku.. anak aku yang sama bangsa dengan aku.. so aku kena tolong anak2 aku dulu, aku taknak jadi kera di hutan di susukan anak di rumah mati kelaparan.. i wont do that to my family.. aku taknak jadi ayah yang dol.. aku rasa aku harus  share benda ni coz kita kena fikir terus kedepan, sapa yang suka bole guna pakai siapa yang tak suka aku tak paksa dan aku minta maaf sekiranya ia tidak menepati citarasa anda..

dalam kehidupan ini bantulah diri kamu dahulu sebelum kamu ingin membantu orang lain, tetapi jika kamu rasa kamu selesa untuk membantu orang lain dahulu berbanding diri sendiri, itu hak kamu... tiada siapa yang mampu menghalangnya.

Achung!!!

***KB

Aurat n Akibat [DIANTARA SEMBAHYANG YANG DITOLAK, ORANG YANG TAK MENUTUP AURAT SELEPAS SEMBAHYANG...]


by Amirul Hadi Azmi on Monday, 22 March 2010 at 15:35
 
 
[Baca sampai habis]

[DIANTARA SEMBAHYANG YANG DITOLAK, ORANG YANG TAK MENUTUP AURAT SELEPAS SEMBAHYANG...]

Mungkin ada yang tak selesa dengan Note yang tak putus² disebarkan hanya kisah pasal Aurat dan Wanita sahajakan ? Tapi ingatlah wanita solehah perhiasan dunia yang terindah. Disebabkan itu perlulah kita sama² mengingati pada perhiasan terindah itu semoga kekal terindah dibumi ini.

KENAPAKAH KITA MESTI MENUTUP AURAT?

Ramai juga yang mempersoalkan, apa perlunya menutup aurat? Tambahan pula keadaan sekeliling yang agak panas, rimas dan sebagainya. Timbul lagi persoalan, kalau nak tutup aurat, tutuplah sendiri, kenapa perlu memaksa orang lain pula untuk menutup aurat? Di dalam artikel kali ini, insya Allah sedikit sebanyak artikel yang ditulis oleh “seorang lelaki” untuk kegunaan kaum wanita.

Pertama : Aurat itu menjijikkan mata

Ya, memang benar aurat itu menjijikkan pandangan mata sesiapa sahaja yang melihatnya. Apatah lagi seorang lelaki yang berada di sebuah pasar, dan tiada seorang wanita pun yang sempurna auratnya ditutup di pasar tersebut. Bukankah ia menyusahkan lelaki tersebut untuk tidak melihat kepada anggota-anggota yang jijik tersebut? Apabila dipalingkan ke kiri, ternampak pula perempuan yang berada di kirinya.

Hendak tundukkan melihat lantai, wanita di di hadapan memakai skirt pula. Sangat menyusahkan orang! Ke mana lagi hendak dilihat? Hendak dipejamkan mata? Sudah berhempas pulas sang lelaki mengalih pandangannya ke sana sini, tetapi wanita-wanita yang tidak sempurna auratnya ditutup masih buat-buat tidak faham. Difikirkan auratnya yang menjijikkan itu menarik, tetapi meloyakan! Bahkan menggelikan!

Kedua : Aurat itu perlu di sembunyikan

Selain itu, aurat adalah anggota yang perlu disembunyikan, kerana ia adalah maruah. Sekiranya semua wanita memikirkan maruahnya, sudah pasti semua wanita di dunia ini menutup aurat mereka. Apa yang terjadi, mereka yang mendedahkan aurat ini telah menjaja maruah mereka untuk diperagakan di hadapan lelaki-lelaki. Mungkin hendak menarik perhatian lelaki-lelaki, tetapi, kenapa perlu menarik perhatian lelaki? Tiada sebab bukan?

Cukup sekadar aurat mereka dilihat, sudah menjatuhkan maruahnya! Tidak perlu menanti dizinai untuk dikatakan sebagai jatuh maruah. Tidak malukah apabila anggota sulit kita dilihat orang? Adakah anggota sulit hanya diukur dengan kemaluan sahaja? Tidak! Semua anggota yang dikatakan aurat dikatakan sulit. Mana mungkin sebuah kerajaan dengan sengaja mendedahkan rahsia sulit mereka kepada kerajaan yang lain.

Ketiga : Aurat itu pintu kepada zina!

Dengan menjaja aurat dan maruah di pasar-pasar, dan jalanan, ia boleh membawa kepada zina. Begitu juga rogol. Adakah rogol itu hanya disalahkan kepada lelaki sahaja? Kaum wanita adalah kaum paling kejam sekali apabila mereka mendedahkan aurat mereka untuk dihidangkan kepada kaum lelaki, tetapi apabila dirogol, kaum lelaki juga yang dikenakan hukuman. Timbul juga persoalan, “perempuan bertudung pun kena juga”.

Biasanya yang lontarkan soalan ini adalah orang yang tidak bertudung! Sengaja mencari alasan untuk menghalalkan aurat mereka. Hakikatnya sekiranya mereka mengetahui perempuan bertudung pun turut menjadi mangsa, sepatutnya mereka lebih memakai tudung. Perempuan bertudung pun kena, apatah lagi tidak.

Mungkin boleh dilihat dari pelbagai aspek. Aurat bukan hanya dengan bertudung. Sekiranya tudung dipakai hanya separas atas dada, kemudian mengenakan baju dan seluar ketat, sama sahaja. Itu juga masih dikatakan membuka aurat. Takkanlah menutup aurat sebahagian, dan sebahagian lagi dibuka? Sama sahaja, aurat juga.

Di dalam aspek lain, ingatlah, sekiranya perempuan yang menutup aurat pun menjadi mangsa, maka perhatikanlah. Mereka menjadi mangsa disebabkan perempuan-perempuan lain yang tidak menutup aurat. Perempuan lain yang sengaja mendedahkan aurat mereka menyebabkan perempuan yang suci menjadi mangsa. Lihatlah betapa besarnya dosa tidak menutup aurat, orang lain menjadi mangsa disebabkan kita!

Kesimpulan

Ya, tidak dinafikan, mereka yang merogol orang, yang bermata keranjang dan sebagainya boleh dipersalahkan. Tetapi, apakah punca mereka menjadi seperti itu? Adakah semua kesalahan dan dosa tersebut hanya dipikul oleh mereka? Tidak. Perempuan yang mendedahkan aurat lebih dahulu menanggung dosa kerana menjadikan golongan lelaki seperti itu. Berhati-hatilah dengan aurat anda. Ia akan membunuh anda sekiranya tidak dijaga!

Saya yakin, ramai wanita yang mendedahkan aurat benci dengan artikel ini, bahkan melabelkan artikel ini sebagai jumud, mengongkong dan sebagainya. Tetapi ingatlah, ia ditulis oleh seorang lelaki yang tiada sebarang kepentingan terhadap diri anda!

Sekiranya ada yang mengatakan bahawa “kenapa perlu sibuk tepi kain orang?” Saya menjawab “orang gila pun akan tegur orang yang berseluar koyak”. Bolehkan orang yang berseluar koyak itu menjawab “ini seluar aku, aku punya pasallah!” Lihatlah kebodohan orang yang berseluar koyak ini, apabila ditegur tentang keAIBan dirinya, dimarahi pula orang itu.

Salam Perjuangan,

Sumber: Dr Fikrah

Apabila Muslimah Terjerit-Jerit Semasa Konsert Maher Zain


by Wak Dol on Saturday, 09 October 2010 at 17:53
 
 
Melihat perempuan-perempuan menjerit terkinja sambil melompat-lompat semasa konsert Black Eye Peace atau XPDC adalah sesuatuyang tidak pelik.
Muziknya menyebabkan kita terasa nak melompat dan menggerakkan kepala.
Namun, bagaimana pula andai kita melihat perempuan-perempuan bertudung terjerit-jerit semasa konsert nasyid Maher Zain?
Rasanya tiada pun lagu Maher Zain yang rancak seperti lagu-lagu XPDC atau Soutul Harakah?

Sukar untuk mempercayai apa yang berlaku, namun itulah yang terjadi semasa konsert Maher Zain di Gombak baru-baru ini.

Dimanakah malu seorang muslimah?
Rasulullah SAW pernah bersabda yang bermaksud: "Sifat malu merupakan salah satu cabang daripada cabang-cabang Iman" - Riwayat Bukhari dan Muslim

Dalam sebuah hadis yang lain Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: "Asal iman ialah telanjang (tiada pakaian). Pakaiannya ialah takwa dan perhiasannya ialah malu."

Mengapa kita tidak menangis mendengar lagu yang menyentuh emosi?

Sedangkan ia lebih baik andai lagu-lagu Maher Zain mampu menginsafkan diri.

Adakah dengan mendengar lagu Maher Zain, iman kita bertambah dan taqwa semakn utuh? Atau
kita hanya leka dengan muziknya?


Wahai muslimah...!!!
Peliharalah akhlakmu. Jangan terlalu 'excited' dengan artis yang disayangi sehingga melupakan akhlak.

Para sahabat nabi pernah bertanya: "Siapakah orang yang paling dicintai oleh Allah?" Rasulullah SAW menjawab: "Orang yang paling baik akhlaknya."
[Riwayat al-Thabarani]



Sumber : Team Berita iLuvislam.com

Apa Makna Wanita Diciptakan dari Tulang Rusuk yang Paling Bengkok?


by Cinta dan Persahabatan dalam Islam on Monday, 06 September 2010 at 19:56
 
 
“Berbuat baiklah kepada wanita, karena sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas.Maka sikapilah para wanita dengan baik.” (HR al-Bukhari Kitab an-Nikah no 5186)
Ini adalah perintah untuk para suami, para ayah, saudara saudara laki laki dan lainnya untuk menghendaki kebaikan untuk kaum wanita, berbuat baik terhadap mereka , tidak mendzalimi mereka dan senantiasa memberikan ha-hak mereka serta mengarahkan mereka kepada kebaikan. Ini yang diwajibkan atas semua orang berdasarkan sabda Nabishalallahu ‘alayhi wasallam, “Berbuat baiklah kepada wanita.”
Hal ini jangan sampai terhalangi oleh perilaku mereka yang adakalanya bersikap buruk terhadap suaminya dan kerabatnya, baik berupa perkataan maupun perbuatan karena para wanita itu diciptakan dari tulang rusuk, sebagaimana dikatakan oleh Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam bahwa tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas.
Sebagaimana diketahui, bahwa yang paling atas itu adalah yang setelah pangkal rusuk, itulah tulang rusuk yang paling bengkok, itu jelas. Maknanya, pasti dalam kenyataannya ada kebengkokkan dan kekurangan. Karena itulah disebutkan dalam hadits lain dalam ash-Shahihain.“Aku tidak melihat orang orang yang kurang akal dan kurang agama yang lebih bias menghilangkan akal laki laki yang teguh daripada salah seorang diantara kalian (para wanita).” (HR. Al Bukhari no 304 dan Muslim no. 80)
Hadits Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam yang disebutkan dalam ash shahihain dari hadits Abu Said al-Khudri radhiyallahu ‘anhu. Makna “kurang akal” dalam sabda Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam adalah bahwa persaksian dua wanita sebanding dengan persaksian seorang laki laki. Sedangkan makna “kurang agama” dalam sabda beliau adalah bahwa wanita itu kadang selama beberapa hari dan beberapa malam tidak shalat, yaitu ketika sedang haidh dan nifas. Kekurangan ini merupakan ketetapan Allah pada kaum wanita sehingga wanita tidak berdosa dalam hal ini.
Maka hendaknya wanita mengakui hal ini sesuai dengan petunjuk nabi shalallahu ‘alayhi wasallam walaupun ia berilmu dan bertaqwa, karena nabi shalallahu ‘alayhi wasallam tidak berbicara berdasarkan hawa nafsu, tapi berdasar wahyu yang Allah berikan kepadanya, lalu beliau sampaikan kepada ummatnya, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,“Demi bintang ketika terbenam, kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak keliru, dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (Qs. An-Najm:4)



Sumber:Majmu Fatawa wa Maqadat Mutanawwi’ah juz 5 hall 300-301, Syaikh Ibn Baaz Fatwa fatwa Terkini Jilid 1 Bab Perlakuan Terhadap Istri penerbit Darul Haq

Apa Itu Israiliyat??


by Berita Mengenai Islam on Tuesday, 05 October 2010 at 19:08
 
 
Diarsipkan di bawah: Ilmu Al-Qur'an — iaaj @ 5:19 am


sumber www.alsofwah.or.id



Israiliyat adalah berita-berita yang diambil dari Bani Israil, Yahudi (kebanyakannya) atau dari kalangan orang-orang Nashrani.
Berita-berita ini terbagi menjadi 3 kategori:
Pertama, Berita Yang Diakui Islam Dan Dibenarkannya (Ini adalah haq)
Contohnya, seperti yang diriwayatkan al-Bukhari dan periwayat selainnya, dari Ibn Mas’ud RA, ia berkata, “Seorang rabi Yahudi datang menemui Nabi SAW seraya berkata, ‘Wahai Muhammad, sesungguhnya kami menemukan bahwa Allah SWT menjadikan seluruh langit di atas satu jari, seluruh bumi di atas satu jari, pepohonan di atas satu jari, air dan tanah di atas satu jari dan seluruh makhluk di atas satu jari, lalu Dia berfirman, ‘Akulah al-Malik (Raja Diraja).’ Rasulullah SAW tertawa mendengar hal itu hingga tampak gigi taringnya membenarkan ucapan sang rabi tersebut, kemudian beliau membaca ayat, “Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya pada hal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Dia dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan.” (QS.az-Zumar:67)
Kedua, Berita Yang Diingkari Islam Dan Didustakannya (Ini adalah bathil)
Contohnya, seperti yang diriwayatkan al-Bukhari, dari Jabir RA, ia berkata, “Orang-orang Yahudi mengatakan, ‘bila suami menyetubuhi isterinya dari arah belakang, maka anaknya akan lahir bermata juling.’ Lalu turunlah firman Allah SWT, “Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki.” (QS.al-Baqarah:223)
Ketiga, Berita Yang Tidak Diakui Islam dan Tidak Pula Diingkarinya (Ini wajib untuk berhenti membicarakannya)
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, “Ahli Kitab biasanya membaca taurat dengan bahasa Ibrani lalu menafsirkannya dengan bahasa Arab kepada umat Islam. Maka Rasulullah SAW berkata, ‘Janganlah kalian benarkan Ahli Kitab dan jangan pula mendustakannya tapi katakanlah (firman Allah SWT), ‘Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu.’” (QS.al-‘Ankabut:46)
Tetapi berbicara mengenai jenis ini dibolehkan bila tidak khawatir membuahkan larangan. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW, “Sampaikanlah dariku, sekali pun satu ayat, dan berbicaralah mengenai Bani Israil sesukamu. Barangsiapa yang mendustakanku secara sengaja, maka hendaklah ia persiapkan tempat duduknya di api neraka.” (HR.al-Bukhari)
Kebanyakan berita yang diriwayatkan dari mereka tersebut tidak banyak manfa’atnya bagi kepentingan agama seperti penentuan apa warna anjing Ashaabul Kahfi dan sebagainya.
Ada pun bertanya kepada ahli kitab mengenai sesuatu dari ajaran agama kita, maka hal itu haram hukumnya. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad dari Jabir bin ‘Abdullah RA, ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Janganlah kalian tanyakan kepada ahli kitab mengenai sesuatu pun sebab mereka tidak bisa memberi hidayah kepada kalian sementara mereka sendiri telah sesat. Jika kalian lakukan itu, berarti (antara dua kemungkinan-red.,) kalian telah membenarkan kebatilan atau mendustakan kebenaran. Sesungguhnya, andaikata Musa masih hidup di tengah kalian, pastilah ia akan mengikutiku.’”
Imam al-Bukhari juga meriwayatkan dari Abdullah bin Abbas RA, bahwasanya ia berkata, “Wahai kaum muslimin, bagaimana mungkin kalian bertanya kepada ahli kitab padahal kitab yang Allah turunkan kepada nabi kalian itu adalah semata-mata informasi paling baru mengenai Allah yang tidak pernah lekang. Allah telah menceritakan kepada kalian bahwa ahli kitab telah mengganti kitabullah dan merubahnya lalu menulisnya dengan tangan mereka sendiri. Lalu mereka mengatakan, ‘Ia berasal dari Allah agar mereka membeli dengannya harga yang sedikit. Tidakkah melalui ilmu yang dibawa-Nya, Dia melarang kalian untuk bertanya kepada mereka (ahli kitab)? Demi Allah, kami sama sekali tidak pernah melihat seorang pun dari mereka yang bertanya kepada kalian mengenai apa yang telah diturunkan kepada kalian.”
Sikap Ulama Terhadap Israiliyat
Para ulama, khususnya ahli tafsir berbeda pendapat mengenai sikap terhadap Israiliyat ini:
1. Di antara mereka ada yang memperbanyak berbicara tentangnya dengan dirangkai dengan sanad-sanadnya. Pendapat ini berpandangan bahwa dengan menyebut sanadnya, berarti ia telah berlepas diri dari tanggung jawab atasnya. Hal ini seperti yang dilakukan oleh Ibn Jarir ath-Thabari.
2. Di antara mereka ada yang memperbanyak berbicara tentangnya dan biasanya menanggalkan sama sekali sanad-sanadnya. Ini seperti pencari kayu bakar di malam hari. Cara seperti ini dilakukan al-Baghawi di dalam tafsirnya yang dinilai oleh Syaikhul Islam Ibn Taimiyah sebagai ringkasan dari tafsir ats-Tsa’alabi. Hanya saja, al-Baghawi memproteksinya dari dimuatnya hadits-hadits palsu dan pendapat-pendapat yang dibuat-buat. Syaikhul Islam Ibn Taimiyah menyebut ats-Tsa’alabi sebagai seorang pencari kayu bakar di malam hari di mana ia menukil apa saja yang terdapat di dalam kitab-kitab tafsir baik yang shahih, dha’if mau pun yang mawdhu’ (palsu).
3. Di antaranya mereka ada yang banyak sekali menyinggungnya dan mengomentari sebagiannya dengan menyebut kelemahannya atau mengingkarinya seperti yang dilakukan Ibn Katsir.
4. Di antara mereka ada yang berlebih-lebihan di dalam menolaknya dan tidak menyebut sesuatu pun darinya sebagai tafsir al-Qur’an seperti yang dilakukan Muhammad Rasyid Ridha.
(SUMBER: Ushuul Fit Tafsiir karya Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin, hal.53-55)

Share

Antara DEMOKRASI dan SYURA ?


by Rixal Mounfields on Monday, 25 October 2010 at 13:58
 
 
 
Antara barat dan Islam adalah umpama buku dan ruas tidak boleh disatukan. Segala peraturan dan perundangan antara barat dan Islam jelas menunjukkan perbezaan yang ketara. Dari segi amalan politik dan juga sistem antara kedua-duanya jelas berbeza. Demokrasi liberal barat adalah berlandaskan falsafah kekuasaan rakyat semata-mata tetapi juga perbezaan antara kedua-duanya dapat dijelaskan dengan lebih terperinci dari segi definisi, pemilihan khalifah, bidang kuasa, perundangan dan hak bersama. Perbezaan dari segi hak bersama ini merangkumi perbezaan hak antara orang Islam dengan orang bukan Islam

Seperti yang telah diketahui sistem demokrasi adalah sangat mementingkan kedaulatan rakyat. Ini adalah kerana kuasa mutlak untuk membuat undang-undang dalam menentukan nilai-nilai dan norma amalan terletak di tangan rakyat ataupun dengan ertikata lain supaya lebih mudah difahami adalah rakyat berhak menentukan segala-galanya. Contohnya seperti jika mendapat sokongan daripada rakyat undang-undang yang baik dimansuhkan manakala undang-undang yang tidak baik di wujudkan ataupun di gubal semula.

Sebaliknya ini sangat berbeza dengan sistem syura dalam Islam sebagai satu agama yang mempunyai prinsip-prinsip keimanan yang tinggi kepada Allah S.W.T, mengasaskan sesebuah negara itu adalah berdasarkan kekuasaannya dan manusia telahpun ditugaskan sebagai khalifah di muka bumi ini. Oleh itu segala amalan dalam sistem pemerintahan Islam mestilah merujuk kepada al-Quran dan Sunnah. Bagi demokrasi liberal menurut sesetengah sarjana menganggap demokrasi sebagai asas atau dasar manakala sebahagian yang lain pula mendefinisikan sebagai bentuk atau kaedah. Namun begitu, kebanyakkan sarjana bersependapat bahawa demokrasi ialah sistem yang berasaskan pihak berasingan yang majoriti pentadbir menghormati hak minoriti.

PERBEZAAN ANTARA SISTEM SYURA DENGAN SISTEM DEMOKRASI

Dari segi definisi :

Apabila dibincangkan mengenai demokrasi satu perkara yang terlintas di hati kita adalah kebebasan. Ini adalah kerana sesebuah negara yang mengamalkan sistem yang memberi kebebasan kepada rakyatnya dalam serba-serbi walaupun pada hakikatnya kebebasan itu masih boleh dipertikaikan. Namun apabila kita merujuk kepada istilah sebenar, demokrasi adalah bermakna pemerintahan rakyat.

Demokrasi itu berasal daripada perkataan Greek iaitu demos dan cratos yang bermaksud kuasa rakyat. Demokrasi bererti manusialah yang menggubal undang-undang atau manusialah yang menjadi legislator. Idea demokrasi ini dipelopori oleh para pemikir Greek yang ingin mencari penyelesaian bagi urusan kehidupan seharian mereka. Ia kemudiannya dibangkitkan semula oleh para pemikir Eropah ketika berlakunya konflik antara rakyar dan pemerintah. Konflik ini akhirnya mencetuskan revolusi dan antara revolusi yang terkemuka ialah Revolusi Perancis yang mana rakyat bangkit menentang pemerintah.

Walaupun sistem demokrasi pada zaman Greek adalah terhad kepada kaum lelaki sahaja, namun konotasi demokrasi modon lazimnya merujuk kepada semua penduduk di sesebuah negara. Ini menunjukkan bahawa demokrasi mementingkan kedaulatan rakyat. Dalam sistem ini kuasa mutlak membuat undang-undang dalam menentukan nilai-nilai dan norma-norma amalan terletak di tangan rakyat. Dengan erti kata lain rakyat berhak menetukan segalanya. Undang-undang yang baik boleh dimansuhkan dan undang-undang yang tidak baik boleh diwujudkan jika ada sokongan daripada rakyat.

Sehubungan itu berbeza dengan Islam, undang-undang ataupun syariat adalah telah ditetapkan oleh Allah s.w.t yang mencakupi segala kehidupan manusia tidak kira dari aspek politik, ekonomi, mahupun sosial atau muamalat. Oleh itu sistem syura adalah merupakan suatu sistem pemerintahan yang berlandaskan syariat yang telah digariskan oleh Allah s.w.t dalam al-Quran. Sistem syura ini adalah merupakan suatu sistem yang dicernakan sejak zaman Rasulullah s.a.w untuk melaksanakan syariat yang telah ditetapkan oleh Allah s.w.t dengan cara bermusyawwarah.

Definisi syura adalah kata nama daripada perkataan “Al-Musyawwaratun” atau “Watasyawwarun” bererti mengutarakan pendapat (Dr. Lukman Thaib, 1995). Definisi syura ini jelas menunjukkan bahawa pendapat adalah diutamakan di dalam sesebuah perkara. Melalui prinsip ini peranan ummah atau rakyat Islam adalah dipentingkan di dalam perlaksanaan dan pembuatan sesuatu dasar yang berlandaskan al-Quran.

Sebaliknya Islam sebagai satu agama yang mempunyai prinsip keimanan yang tinggi kepada Tuhan, mengasaskan sesebuah negara itu berdasarkan kekuasaan Allah dan manusia pula ditugaskan sebagai khalifah. Amalan-amalan di dalam demokrasi Islam adalah merujuk kepada Al-Quran dan Sunnah. Bagi demokrasi liberal menurut setengah-setengah sarjana menganggap demokrasi sebagai asas atau dasar manakala sebahagian yang lain pula mendefinisikannya sebagai bentuk atau kaedah. Namun begitu kebanyakan sarjana bersependapat bahawa demokrasi ialah sistem yang berasaskan pihak berasingan yang majoriti, pentadbir menghormati hak minoriti (Dr. Lukman Thaib 1995:8).

PERBEZAAN ANTARA SISTEM SYURA DENGAN SISTEM DEMOKRASI

Dari segi pemilihan khalifah/pemimpin :

Perbezaan dari segi pemilihan pemimpin adalah perbezaan yang paling ketara antara sistem syura dengan sistem demokrasi. Dalam sistem syura pemilihan khalifah atau seseorang yang bakal memimpin negara adalah berdasarkan apa yang telah disarankan oleh Allah S.W.T dalam al-Quran.

Menurut apa terkandung dalam al-Quran seseorang pemimpin itu haruslah mempunyai ciri-ciri atau pun kriteria-kriteria tertentu seperti seorang yang tinggi keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah S.W.T, mempunyai ilmu pengetahuan yang luas terutamanya dalam konteks politik atau pemerintahan negara serta dalam konteks ekonomi dan sosial.

Di samping itu juga, seseorang khalifah itu haruslah mempunyai kesihatan fizikal dan mental yang baik, serta mempunyai kemahiran dalam bidang pertahanan negara iaitu kemahiran dalam ilmu peperangan.

Dalam konteks yang berlainan, pemimpin yang dilantik mengikut sistem syura adalah berasaskan kebenaran dan menjauhi sebarang bentuk kebatilan yakni pemimpin yang mempunyai sahsiah dan keperibadian yang baik serta bukan dari kalangan orang yang fasik mahupun munafik.

Ini selaras dengan apa yang disarankan dalam al-Quran yang sering menyuruh umat Islam supaya mengikuti kebenaran dan menjaga kebaikan masyarakat manusia dengan tidak mengambil kira terhadap suara dan kehendak golongan majoriti sebagai ukuran yang boleh diterima terutamanya dari segi pemilihan pemimpin. Firman Allah S.W.T dalam Surah Yunus ayat 32 yang bermaksud : “Maka tidak ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan.”

Dalam ayat yang sama Allah S.W.T berfirman:“Maka apakah orang-orang yang menunjuki kebenaran itu lebih berhak diikuti ataukah orang yang tidak dapat memberi petunjuk kecuali (bila) diberi petunjuk?”

Ini jelas berlainan sama sekali dengan sistem demokrasi yang menjadikan suara majoriti dalam pemilihan pemimpin sebagai asas tanpa mengira sahsiah, akhlak, serta keperibadian pemimpin itu sendiri. Asalkan seseorang itu dicalonkan untuk menjadi pemimpin dan mendapat sokongan majoriti daripada rakyat maka terlantiklah seorang pemimpin yang bukan hanya berasaskan prinsip kebenaran, malah berkemungkinan jelas mentampakkan ia berasaskan kebatilan.

Contohnya seseorang pemimpin itu dilantik adalah bukan kerana kelayakannya dari segi kepemimpinan tetapi berdasarkan pemilikan hartanya yang banyak serta pengaruhnya dalam bidang-bidang tertentu terutamanya pengaruhnya dalam bidang ekonomi membolehkannya dicalonkan dalam pilihanraya. Dengan sogokan yang diberikan kepada rakyat membuatkannya dilantik menjadi pemimpin. Ini jelas menunjukkan kebatilan yang nyata dari segi pemilihan pemimpin dalam sistem demokrasi.

Walaupun tidak dinafikan syarat-syarat yang diperlukan dalam sistem demokrasi untuk seseorang itu boleh dicalonkan untuk bertanding dalam pilihanraya seperti mempunyai latar belakang yang baik dari segi akademik dan peribadi, bukan seorang yang telah disenarai hitamkan dan tidak pernah terlibat dalam sebarang bentuk jenayah atau pernah dipenjarakan namun ia tidak menunjukkan pemilihan pemimpin yang berasaskan kebenaran yang disarankan dalam al-Quran yang menekankan ciri keimanan kepada Tuhan yang menjadi tonggak dan tunjang kepada kepimpinan yang adil, bijaksana dan seumpamanya.

Dalam sistem syura, sebelum seseorang itu dilantik menjadi khalifah, calon khalifah itu sendiri dinilai dalam permesyuaratan ahli-ahli majlis syura. Seterusnya ia dinilai berdasarkan persetujuan seluruh rakyat dan rakyat bebas untuk menerima atau menolak seseorang calon khalifah tersebut. Hak kebebasan rakyat dapat dilihat dengan mengkaji terus ucapan khalifah Abu Bakar as-Siddiq seperti berikut :"Wahai Manusia, sesungguhnya aku telah dilantik ke atas kamu dan bukanlah aku orang yang paling baik di antara kamu. Kalau aku lemah kamu betulkanlah aku dan kalau aku berbuat baik, kamu tolonglah aku, benar itu amanah dan dusta itu khianat. Yang lemah di kalangan kamu adalah kuat di sisiku, sehingga aku mengambil hak daripadanya insya`Allah ...."

Daripada ucapan Khalifah Abu bakar ini terdapat beberapa perkara berkaitan kebebasan politik iaitu perkataan yang menyebut "saya telah dilantik ke atas kamu." Ini menunjukkan hak umat untuk memilih ketua negara. Manakala kata-kata “Bukankah aku orang paling baik di kalangan kamu." Ini menunjukkan ketua negara adalah juga daripada rakyat negara tersebut.

Selain itu, kata-kata seperti "Jika saya lemah kamu betulkanlah saya, jika saya berbuat baik kamu bantulah saya." Ucapan ini pula menunjukkan hak rakyat yang dianggap sebagai pemerhati bagi sesebuah pemerintahan. "Taatilah aku selagi aku taat kepada Allah, apabila aku durhaka kepada Allah dan Rasulnya kamu tidak wajib taat lagi kepada ku." Kenyataan ini pula menunjukkan, bahawa walaupun seseorang pemerintah itu ada mengikut sistem-sistem dalam sesebuah negara namun apabila beliau tidak lagi mengikut lunas-lunas agama Islam maka rakyat tidak perlu patuh kepadanya.Berbeza sama sekali dalam sistem demokrasi apabila seseorang itu telah dilantik menjadi pemimpin, ia perlu patuh dan taat dalam segenap segi walaupun dalam perkara-perkara kemungkaran dan kemaksiatan. Dalam sistem demokrasi, seseorang pemimpin itu hanya boleh digulingkan dalam pilihanraya dan selagi ia memegang jawatannya, rakyat perlu akur dengan arahan yang dikeluarkan dan hanya boleh mempertikaikannya sekiranya ada sokongan majoriti.

PERBEZAAN ANTARA SISTEM SYURA DENGAN SISTEM DEMOKRASI

Dari segi bidang kuasa:

Dalam sistem Syura, bidang kuasa tertakluk kepada institusi kekhalifahan yakni kuasa seseorang khalifah terhad kepada peruntukkan kuasa yang telah disyariatkan dalam al-Quran. Maknanya seseorang khalifah itu perlu amanah dalam kepimpinannya dan haram baginya untuk pecah amanah. Seseorang khalifah dalam sistem syura perlu mempunyai ketegasan yang tinggi dalam soal mempertahankan syariat iaitu memperjuangkan kebenaran dan menghapuskan kebatilan.

Dalam sistem demokrasi pula, seseorang pemimpin itu mempunyai bidang kuasa yang luas termasuklah dalam perkara-perkara yang diharamkan dari segi syariat asalkan sesuatu perkara itu dipersetujui oleh majoriti rakyat. Sesuatu perkara yang diharamkan oleh syariat boleh menjadi halal dengan kuasa seseorang pemimpin itu asalkan difikirkan perlu dan mendapat sokongan majoriti rakyat.Dengan kata lain, bidang kuasa yang digunakan adalah berpandukan akal fikiran manusia ataupun mengikut logikal akal manusia semata-mata dan bukan berpaksikan Al-Quran dan As-Sunnah.

Justeru, dalam sistem syura seseorang khalifah itu juga menggunakan kuasanya berdasarkan garis panduan yang telah ditetapkan dalam Al-Quran dan As-Sunnah. Sebagai contoh seseorang khalifah adalah haram baginya menerima atau memberi rasuah kerana rasuah dikira sebagai pecah amanah dari segi pemerintahannya. Berbeza sama sekali dengan sistem demokrasi di mana pemimpin- pemimpin yang berfahaman demokrasi menggunakan kuasa mereka berdasarkan perlembagaan negara yang di gubal yang mana perlembagaan yang digubal itu bukan menjadikan asas Al-Quran dan As-Sunnah sebagai rujukan utama dalam pembentukkan perlembagaan negara tersebut.

Sehubungan itu, dalam sistem syura khalifah-khalifah diwajibkan menjalankan pemerintahan atau menggunakan kuasa yang di amanahkan berasaskan prinsip kebenaran dan keadilan. Dalam sistem demokrasi pula, pemimpin-pemimpin menggunakan kuasanya adalah untuk kepentingan diri dan rakyat biarpun kuasa yang di gunakan adalah menjurus ke arah kebatilan, kemaksiatan ataupun kemungkaran. Contohnya, pemberian lesen kepada individu-individu tertentu dalam kes penjualan arak secara berleluasa di kawasan yang mana kebanyakan penduduknya adalah orang islam.

Dari segi bidang kuasa kehakiman pula, jelas menunjukkan perbezaan yang amat ketara antara sistem syura dengan sistem demokrasi. Dalam sistem syura, hakim memberikan pengadilan berdasarkan keadilan dimana prinsip keadilan itu telah dijelaskan dalam Al-Quran..Contohnya, seseorang yang telah disahkan bersalah dan dijatuhkan hukuman maka tiada lagi pertikaian atau rayuan baginya dan seharusnya hukuman tersebut hendaklah segera dilaksanakan. Berlainan dengan bidang kuasa kehakiman dalam sistem demokrasi yang mana seseorang hakim boleh membenarkan seseorang yang telah disahkan bersalah dan dijatuhkan hukuman untuk mengemukakan rayuan ke Mahkamah Rayuan dan sekiranya diluluskan oleh yang DiPertuan Agong hukuman tersebut boleh diringankan seperti yang berlaku di Malaysia.

Oleh yang demikian, prinsip keadilan dan kebenaran telah dicabuli oleh suatu sistem yang dirangka mengikut akal fikiran manusia semata-mata. Ini jelas membuktikan sistem syura yang diamalkan pada zaman Khulafa’ ar-Rasyidin adalah berbeza sama sekali dengan sistem demokrasi yang diamalkan pada zaman sekarang.

PERBEZAAN ANTARA SISTEM SYURA DENGAN SISTEM DEMOKRASI

Dari segi bidang kuasa:

Dalam sistem Syura, bidang kuasa tertakluk kepada institusi kekhalifahan yakni kuasa seseorang khalifah terhad kepada peruntukkan kuasa yang telah disyariatkan dalam al-Quran. Maknanya seseorang khalifah itu perlu amanah dalam kepimpinannya dan haram baginya untuk pecah amanah. Seseorang khalifah dalam sistem syura perlu mempunyai ketegasan yang tinggi dalam soal mempertahankan syariat iaitu memperjuangkan kebenaran dan menghapuskan kebatilan.

Dalam sistem demokrasi pula, seseorang pemimpin itu mempunyai bidang kuasa yang luas termasuklah dalam perkara-perkara yang diharamkan dari segi syariat asalkan sesuatu perkara itu dipersetujui oleh majoriti rakyat. Sesuatu perkara yang diharamkan oleh syariat boleh menjadi halal dengan kuasa seseorang pemimpin itu asalkan difikirkan perlu dan mendapat sokongan majoriti rakyat.Dengan kata lain, bidang kuasa yang digunakan adalah berpandukan akal fikiran manusia ataupun mengikut logikal akal manusia semata-mata dan bukan berpaksikan Al-Quran dan As-Sunnah.

Justeru, dalam sistem syura seseorang khalifah itu juga menggunakan kuasanya berdasarkan garis panduan yang telah ditetapkan dalam Al-Quran dan As-Sunnah. Sebagai contoh seseorang khalifah adalah haram baginya menerima atau memberi rasuah kerana rasuah dikira sebagai pecah amanah dari segi pemerintahannya. Berbeza sama sekali dengan sistem demokrasi di mana pemimpin- pemimpin yang berfahaman demokrasi menggunakan kuasa mereka berdasarkan perlembagaan negara yang di gubal yang mana perlembagaan yang digubal itu bukan menjadikan asas Al-Quran dan As-Sunnah sebagai rujukan utama dalam pembentukkan perlembagaan negara tersebut.

Sehubungan itu, dalam sistem syura khalifah-khalifah diwajibkan menjalankan pemerintahan atau menggunakan kuasa yang di amanahkan berasaskan prinsip kebenaran dan keadilan. Dalam sistem demokrasi pula, pemimpin-pemimpin menggunakan kuasanya adalah untuk kepentingan diri dan rakyat biarpun kuasa yang di gunakan adalah menjurus ke arah kebatilan, kemaksiatan ataupun kemungkaran. Contohnya, pemberian lesen kepada individu-individu tertentu dalam kes penjualan arak secara berleluasa di kawasan yang mana kebanyakan penduduknya adalah orang islam.

Dari segi bidang kuasa kehakiman pula, jelas menunjukkan perbezaan yang amat ketara antara sistem syura dengan sistem demokrasi. Dalam sistem syura, hakim memberikan pengadilan berdasarkan keadilan dimana prinsip keadilan itu telah dijelaskan dalam Al-Quran..Contohnya, seseorang yang telah disahkan bersalah dan dijatuhkan hukuman maka tiada lagi pertikaian atau rayuan baginya dan seharusnya hukuman tersebut hendaklah segera dilaksanakan. Berlainan dengan bidang kuasa kehakiman dalam sistem demokrasi yang mana seseorang hakim boleh membenarkan seseorang yang telah disahkan bersalah dan dijatuhkan hukuman untuk mengemukakan rayuan ke Mahkamah Rayuan dan sekiranya diluluskan oleh yang DiPertuan Agong hukuman tersebut boleh diringankan seperti yang berlaku di Malaysia.

Oleh yang demikian, prinsip keadilan dan kebenaran telah dicabuli oleh suatu sistem yang dirangka mengikut akal fikiran manusia semata-mata. Ini jelas membuktikan sistem syura yang diamalkan pada zaman Khulafa’ ar-Rasyidin adalah berbeza sama sekali dengan sistem demokrasi yang diamalkan pada zaman sekarang.

PERBEZAAN ANTARA SISTEM SYURA DENGAN SISTEM DEMOKRASI

Dari segi hak orang bukan Islam dalam pemerintahan negara Islam:

Sesungguhnya dalam sistem pemerintahan atau pentadbiran negara Islam, prinsip keadilan dan persamaan hak adalah penting dalam menjamin keselamatan dan kesejahteraan rakyatnya tidak kiralah umat Islam mahupun bukan Islam.Ini dapat dilihat pada zaman pemerintahan Rasullullah s.a.w yang telah berjaya menubuhkan sebuah negara Islam yang mengamalkan sistem pemerintahan dan perundangan yang berasaskan syariat islam. Semua rakyatnya mendapat hak yang adil dan saksama. Walaupun menghadapi tentangan daripada kaum Quraisy Makkah dan gangguan daripada Yahudi dan kaum bukan Islam. Ia terbentuk berdasarkan sebuah kanun atau perjanjian bertulis iaitu Piagam Madinah yang telah dibentuk berdasarkan wahyu.. Ia mengandungi beberapa fasal yang melibatkan hubungan antara orang Islam dan bukan Islam dan merangkumi aspek politik, agama, sosial, ekonomi dan ketenteraan. Dalam bidang politik, semua manusia adalah berprinsipkan sama rata dalam Islam. Sistem pemerintahan yang berasaskan sistem syura adalah tidak sama dengan sistem demokrasi yang telah dijalankan oleh negara kita sekarang ini. Ia dapat dliihat dari segi hak dan tanggugngjawab rakyatnya.

Melalui sistem syura, pemimpin dipilih berdasarkan akhlak yang baik,berilmu, adil dan memeiliki kecerdasan iaitu keupayaan untuk memikul tanggungjawab sebagai seorang pemimpin. Rakyatnya yang bernaung dibawah pemerintahan ini seharusnya taat terhadap pemerintahan negara. Selain mempunyai tanggungjawab, mereka juga mempunyai hak tertentu, tidak kiralah golongan Islam mahupun bukan Islam. Dalam sistem syura orang bukan Islam boleh mengeluarkan suara memberi pendapat mereka. Sungguhpun begitu, mereka tidak berhak campur tangan dalam pentadbiran orang Islam. Contohnya menjawat jawatan ketua dalam bidang tertentu seperti pendidikan, kewangan dan lain-lain lagi. Golongan ini hanya berhak menjadi wakil kepada kaumnya sahaja serta bertugas untuk menjaga kepentingan kaumnya. Dalam menjaga kepentingan kaumnya mereka boleh mengemukakan permasalahan yang dihadapi oleh kaumnya untuk dibincangkan bersama untuk diselesaikan. Mereka juga boleh meminta peruntukkan kewangan daripada majlis syura. Selain dari itu juga, mereka boleh meminta majlis syura meluluskan adat-adat keagamaan kaumnya sebagai menjaga hubungan sosial antara kaum. Dengan ini, jelaslah menunjukkan dalam teori politik Islam konsep kerajaaan adalah terhad. Golongan bukan Islam juga harus dilindungi kepentingannya seperti hartanya, nyawanya, dan lain-lain lagi dari bahaya.Walaupun mereka bukan dari agama Islam mereka adalah tergolong dalam rakyat yang bernaung dan tunduk serta patuh dibawah pemerintahan Islam

Dalam pemerintahan yang berasaskan demokrasi pula, golongan bukan Islam ini mempunyai hak yang sama dengan golongan orang Islam. Golongan bukan Islam ini berhak campur tangan dalam sistem pentadbiran dan pemerintahan. Mereka bebas untuk bersuara dan menjadi pemimpin dalam bidang pentadbiran seperti kewangan, pendidikan dan lain-lain lagi.Ia jelas sekali berbeza dengan sistem syura dimana golongan ini tidak terhad untuk menjadi wakil dan menjaga kepentingan kaumnya sahaja, malah mereka berhak untuk menjadi pemimpin kepada orang Islam. Contohnya ialah seperti bidang pendidikan, ekonomi, kewangan dan lain-lain lagi. Sebagai kesimpulannya jelaslah sistem syura adalah sejenis corak sistem pemerintahan yang adil dan menjaga hak-hak serta bertanggungjawab dalam menjaga kepentingan rakyatnya. Ini dapat dilihat pada zaman pemerintahan khalifah Umar Abd Khattab dimana dibawah sistem syura tentera Islam tidak dibenarkan merampas tanah-tanah orang bukan Islam dikawasan yang baru ditakluki. Kita juga boleh mengambil iktibar daripada peristiwa pengadilan yang dijalankan terhadap tawanan Yahudi bani Quraisy. Pengadilan ini dijalankan berdasarkan sistem syura.


Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat dibuat di sini adalah sistem syura dan sistem demokrasi adalah dua sistem yang berbeza. Perbezaan yang terdapat pada kedua-dua sistem ini dapat dibezakan dari segi definisi, pemilihan khalifah/pemimpin, bidang kuasa, perundangan dan hak bersama.

Berdasarkan aspek-aspek ini demokrasi di dalam Islam telah mengariskan beberapa ciri demokrasi Islam kebebasan mengikut had undang-undang, kesamarataan di sisi undang-undang, kerajaan melalui persetujuan dan permusyawaratan dan proses pembuatan keputusan yang dimaklumkan melalui perbatasan perlembagaan. Undang-undang dalam negara Islam adalah berdasarkan sumber undang-undang Allah. Manakala undang-undang demokrasi liberal adalah berbentuk sekular. Ini termasuklah mengenai kedaulatan rakyat.

Undang-undang Islam juga dianggap sebagai satu nusus yang dianggap sah secara berkekalan. Mana-mana individu tidak berhak menggubalnya. Manakala di dalam demokrasi barat tidak ada undang-undang yang sah secara berkekalan dan boleh berubah-ubah. Ini menunjukkan bahawa rakyat di dalam negara Islam adalah tertakluk kepada pembatasan dan undang-undang Allah manakala bagi rakyat di sebuah negara demokrasi barat rakyat bebas menggubal undang-undang dan diluluskan oleh kabinet.

Akhir sekali, demokrasi berprinsip kedaulatan rakyat adalah berbeza dengan sebuah negara demokrasi Islam kerana rakyat dalam sebuah negara demokrasi Islam mempunyai perbatasan dan undang-undang yang wajib diikuti iaitu berlandaskan Agama. Manakala di sebuah negara demokrasi barat perlembagaan dan agama dua sistem yang diasingkan.


Bibliografi


  1. Ahmad Syafii Maarif, 1987. Islam dan Masalah Kenegaraan, Lembaga Penilaian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Social. Indonesia.
  2. Alias Othman, 1991. Asas-Asas Pemikiran Politik Islam. Kuala Lumpur.
  3. ASY Syeikh ALLAMAH Muhamad Hussein Tabataba `E 1984 Gagasan Politik Islam, Dewan Pustaka Fajar Kuala lumpur.
  4. H. Zainal Abidin Ahmad, 1977, Ilmu Politik Islam III Sejarah Islam dan Umatnya Sampai Sekarang, Jakarta.
  5. H. Zainal Abidin 1977, Ilmu Politik Islam, Jakarta.
  6. Idris Zakaria, 1991. Teori Politik Al-Farabi dan Masyarakat Melayu, Dewan Bahasa dan Pustaka Kuala Lumpur.
  7. Klaus Ferdinand and Moohdi Mozaffari 1988, Islam: State and Society, Gurzon Press.
  8. Dr. Lukman Thaib, 1995, Syura dan Aplikasinya Dalam Pemerintahan Pada Masa Kini, Kuala Lumpur.
  9. Muhamad Asad, 1964. Azas-Azas Negara dan Pemerintahan Di Dalam Islam Terjemahan Drs. Muhammad Radjab, Jakarta.
  10. Qamar-UD-DIN-Khan ...19.. , Maududis Theory of the State.
  11. Syed Abul Al-Maududi, 1404, Teori Politik Islam.
  12. Ta req Y. Ismael and Zacqueline S. Ismael 19 Government and Politics in Islam, London.
  13. Dr. Zainal 1987. Filsafat Sejarah Ibn Khaldun, Bandong
kembali kepada landasan ALLAH..

Allahumma ajir ni minan naar.


by Tazkirah on Friday, 22 October 2010 at 12:20
 
 
 Dari Muslim bin Al Harits Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Jika engkau telah selesai solat maghrib, bacalah: “Allahumma ajir ni minan naar”  (Ya Allah jauhkanlah aku dari api neraka) sebanyak tujuh kali. Jika engkau membacanya lalu mati pada malam hari maka dicatat bagimu perlindungan dari api nereka. Jika engkau membacanya setelah solat subuh, jika engkau mati pada hari itu maka dicatat bagimu perlindungan dari api neraka.” (HR. Abu Daud,  No. 5079.  Imam Ahmad, No. 17362.  Ibnu Hibban, No. 2056, beliau menshahihkannya. Dalam Kitab Raudhatul Muhadditsin, disebutkan bahwa hadits ini hasan, Juz. 11, Hal. 358, No. 5358.   Sementara Syaikh Al Albani mendhaifkannya dalam As Silsilah Adh Dhaifah No. 1624. Darul Ma’arif)

Imam al-Nawawi menegaskan dalam kitabnya al-Azkar: Para ulama yang terdiri daripada pakar fiqh, pakar hadith dan lain-lain menegaskan: harus malah digalakkan beramal dengan al-fadhail, al-targhib dan tarhib menerusi hadith dhaif selagi ia bukan hadith maudhu’ (palsu). Manakala hukum seperti halal, haram, jual beli, nikah, talak dan lain-lain yang berhubung dengannya tidak boleh beramal melainkan menerusi hadith sahih dan hasan.

Al-Imam al-Nawawi menegaskan dalam kitab al-Majmu’: Para ulama menegaskan: hadith mempunyai tiga bahagian iaitu sahih, hasan dan dhaif. Mereka menegaskan lagi: Sesungguhnya hadith yang harus dijadikan hujah (dalil) dalam bidang hukum ialah hadith sahih atau hasan. Manakala hadith dhaif tidak boleh dijadikan hujah atau dalil dalam bidang hukum-hukum dan akidah, tetapi harus meriwayatkan dan beramal dengannya dalam bidang yang lain daripada hukum-hukum, seperti certa-cerita, keutamaan mana-mana ibadah, targhib dan tarhib. (al-Nawawi, Mahyuddin Yahya bin Syaraf, al-Majmu Sharh al-Muhazzab, Mesir; matba`ah al-Imam, jld. 1, hlm. 59)

Alam Barzakh Destinasi Yang Pasti


by Seri Kandi Islam on Friday, 15 October 2010 at 00:06
 
 
Hakikatnya, kita sekarang ini  telah melalui alam ruh, alam rahim (kandungan) dan sedang berjuang di alam kehidupan di dunia. Ke mana kita selepas ini?

Ya, alam barzakh atau alam kubur destinasi yang wajib kita lalui selepas ini, pasti akan kita tempuhi tanpa ada keraguan. Beriman dengan alam kubur termasuk sebahagian dari beriman dengan rukun iman iaitu beriman dengan hari akhirat. Itulah iktikad Ahli Sunnah wal Jamaah.

Di alam kuburlah bermula kehidupan yang sebenarnya. Kehidupan yang ditentukan berdasarkan amalan dan bekalan yang kita sediakan semasa hidup di dunia ini. Di sana kita akan berdepan dengan fitnah (ujian) yang dahsyat. Berdepan dengan soalan dua malaikat yang ditugaskan. Tiada siapa yang mampu menolong kita melainkan rahmat Allah s.w.t yang diperolehi dengan ketaatan dan pengabdian diri kepadaNya.

Setiap individu yang menempuhi alam kubur wajib akan mengalami fitnah kubur. Iaitu ujian berupa pertanyaan dua malaikat Munkar dan Nakir tentang Rabbnya, agamanya dan Nabinya sebagaimana dijelas oleh Rasulullah s.a.w dalam sumber yang sahih. Dari ujian ini akan diketahui apakah kita termasuk hambaNya yang jujur keimanannya sehingga berhak mendapatkan nikmat kubur, atau apakah kita termasuk yang dusta keimanannya sehingga berhak dibalas dengan azab yang menyeksakan.

Hanya keteguhan iman yang akan menjamin keselamatan dari azab kubur. Imam al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahawa sabda Nabi saw:

"Jika seorang mukmin telah didudukkan di dalam kuburnya kemudian didatangi (dua malaikat dan bertanya kepadanya) maka dia akan (menjawab) dengan mengucapkan dua kalimat syahadah:

أَنْ لاَ إِله إِلاَّ اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

Itulah 'ucapan yang teguh (القول الثابت ) sebagaimana yang tertera dalam firman Allah Ta'ala:

يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ وَيُضِلُّ اللَّهُ الظَّالِمِينَ وَيَفْعَلُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ
"Allah meneguhkan dengan 'ucapan yang teguh' kepada orang-orang yang beriman dalam kehidupan di dunia dan di akhirat." (Surah Ibrahim: 27)

Ujian yang akan kita hadapi di alam kubur merupakan ujian yang berat sama berat dengan ujian berdepan dengan fitnah al-Masih al-Dajjal di akhir zaman ini. Aisyah r.a meriwayatkan bahawa Rasulullah saw bersabda:

"Telah diwahyukan kepadaku sungguh akan ditimpakan fitnah kepada kalian di dalam kubur-kubur kamu seperti atau hampir mirip dengan fitnah al-Masih al-Dajjal." (Imam al- Bukhari dan Muslim)

Hakikatnya fitnah Dajjal merupakan fitnah paling besar dari fitnah-fitnah yang terjadi sejak diciptakan Nabi Adam a.s sampai hari kiamat nanti. Rasulullah saw bersabda:

"Tidak ada fitnah yang paling besar sejak diciptakan Adam sampai hari kiamat dibanding dengan fitnah Dajjal." (Imam Muslim).
Kita biasa mengiringi jenazah ke tanah perkuburan, menurunkan jenazah ke liang kubur atau seringkali kita menziarahi kubur sanak saudara yang telah meninggal dunia. Dengan pancaindera kita dapati kubur tempat yang sunyi sepi. Itu pada pandangan zahir kita. Namun realiti ialah terdapat pekikan dan jeritan oleh penghuni-penghuni kubur yang sedang diazab.
Sabda Rasulullah saw :
Sesungguhnya umat ini akan diuji di dalam kubur. Kalaulah kerana aku bimbangkan kamu tidak mahu menguburkan jenazah, nescaya aku akan berdoa agar Allah memperdengarkan kepada kamu azab kubur sebagaimana apa yang aku dengar. ( imam Muslim)

Nabi s.a.w juga bersabda : Aku tidak pernah melihat satu pemandangan yang lebih dahsyat daripada azab kubur. ( Riwayat al-Tirmizi dan Ibn majah, dihasankan oleh al-Albani).

Oleh sebab itulah bila jenazah dikuburkan maka dianjurkan bagi kita untuk mendoakan untuk jenazah. Rasulullah saw bersabda:

اسْتَغْفِرُوا لأَخِيْكُمْ وَاسْأَلُوا لَهُ التَثْبِيْتَ فَإِنَّهُ الآنَ يُسْئَلُ

"Pohonkan keampunan untuk saudaramu, dan mohonkan untuknya keteguhan (iman), kerana sesungguhnya dia sekarang sedang ditanya." (Sahihul Jami').

Usaha-usaha untuk menghindari azab kubur:
1. Memantapkan keimanan kepada Allah serta mengukuhkan tauhid serta akidah dalam jiwa. Hendaklah memahami dan menghayati kalimah syahadah. Iaitu mengesakan Allah, menghindari sebarang amalan yang boleh membawa kepada syirik. Kita juga hendalklah mencintai dan mengamalkan sunnah Rasulullah saw dalam kehidupan. Inilah benteng yang sebenar berdasarkan ayat al-Quran dan hadis sebelum ini. Iaitu dikurniakan 'ucapan yang kukuh'( القول الثابت)

2. Sentiasa bertaubat kepada Allah atas segala dosa dan kejahatan yang dilakukan. Dosa-dosa itulah sebenarnya yang menyebabkan azab kubur sebagaimana sabda nabi saw yang menjelaskan keadaan ahli maksiat bila didatangkan kepadanya seorang lelaki dengan rupa yang hodoh. Bila ditanya orang itu menjawab :

Aku adalah amalanmu yang buruk. Demi Allah, tidaklah aku mengetahuimu, kecuali engkau adalah orang yang berlambat-lambat dari melakukan ketaatan kepada Allah dan bergegas kepada kemaksiatan kepada Allah. Maka Allah membalasmu dengan yang terburuk.( Abu Daud, disahihkan oleh Syaikh Al-Albani)

3. Memohon perlindungan dengan Allah dari azab kubur. Sabda baginda saw :
"Mohonlah perlindungan kepada Allah dari adzab kubur (diulangi sampai 2/3 kali)." Kemudian Rasululah s.a.w. berdoa:

اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُبِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ
"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan kepadaMu dari azab kubur (diulang 3 kali)."

Kita juga hendaklah mengamalkan doa yang dibaca oleh Rasulullah saw pada akhir solat iaitu selepas tasyahhud sebelum salam. Iaitu doa :
اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُبِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَ الْمَمَاتِ
وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ

"Ya Allah, aku memohon perlindungan kepadaMu dari azab jahannam, dari azab kubur, dan dari fitnah selama hidup dan sesudah mati, serta dari fitnah al-Masih al-Dajjal." (Imam Muslim).

4. Membaca surah Al-Mulk
Dari Ibnu Abbas r.a bahawa Nabi saw bersabda:
"Ia (surah Al-Mulk) adalah penghalang, dia adalah penyelamat yang akan menyelamatkan pembacanya dari azab kubur." (al-Tirmizi, disahihkan oleh al-Albani)

Demikian beberapa cara untuk menyelamatkan diri dari azab kubur. Semoga Allah SWT merahmati dan memelihara kita semua daripada menerima azab dalam destinasi hidup kita berikutnya yang pasti kita hadapi.



http://www.iluvislam.com/tazkirah/nasihat/923-alam-barzakh-destinasi-yang-pasti.html

Aku Sayang Kalian Wahai Saudariku

by RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF on Tuesday, 26 October 2010 at 14:42

 

Dunia hari ini, karena hilangnya Islam dari akarnya, maka pohon yang tumbuh bukanlah pohon-pohon yang baik daunnya, apalagi bunga dan buah-buahnya. Lemah lutut menyaksikan, hari demi hari, kaum hawa semakin menjauhi bahtera Islam, yakni satu-satunya bahtera penyelamat buat umat manusia dan mereka bahkan terus-terusan merapuhkan diri sendiri dalam jahiliyah yang tiada harganya di akhirat nanti.

Aku melihat wanita hari ini, baik muslim atau tidak, menjadi dagangan dan jual beli. Papan-papan iklan yang menjadi tatapan siapa saja dipenuhi gambar-gambar wanita yang seakan-akan nilainya hanya sekeping kertas iklan billboard di pinggir jalanraya atau mungkin juga harganya cuma beberapa saat di cermin televisi semata-mata. Sedih sekali. Bukan itu saja, bahkan para muslimah pun sudah mulai kabur pandangannya dan turut serta merasa normal dengan fenomena-fenomena ini.  Kenapa perlu sampai begini? Adakah tidak terjual produk mereka sekiranya tidak meletakkan sosok tubuh wanita di dalam iklannya? Kenapa bila melibatkan soal ini, tak ada pula yang menganggapnya sebagai diskriminasi, tetapi bila muslimah disuruh menutup aurat, mereka beralasan dan mengatakan ini diskriminasi dan ketidakadilan…

Heran bukan?
Aku bertambah sedih lagi…Tadi aku meninjau-ninjau akun facebook dan bertemu page seorang sahabat lama, satu sekolah menengah dahulu…sedihnya aku bila melihatkan foto-fotonya, jika tidak karena aku tahu itu dia, dan pernah mengenalinya, sudah pasti aku menyangka dia bukan Islam…karena tidak ku lihat lagi ciri-ciri muslimah padanya…dia suatu ketika dulu di sekolah, pernah solat jamaah bersama-sama denganku,hari ini, sudah tidak lagi begitu…pakaiannya menggenangkan air mataku..aku merasakan bagai ada batu yang menyesakkan kerongkongku…aku berfikir dalam-dalam, bagaimana mungkin dunia merubah manusia sebegini rupa?  

Di manakah aku di saat dunia menyayat hatinya? Di mana aku pada ketika dia dihanyutkan jahiliyah? Bagaimana mungkin aku bisa berkata aku sedang menikmati manisnya tarbiyyah bilamana sahabat-sahabatku kini berpelukan dengan manusia berlainan jenis? Aku menangis.

Wahai kaumku, duhai wanita, kita cukup berharga.
Tahukah kalian betapa cintanya Allah kepada kita…
sehinggakan pada saat kaum musyrikin membenci sebenci-bencinya anak-anak perempuan mereka,
Allah mengangkat martabat kaum wanita dengan mentakdirkan bahawa SYAHID YANG PERTAMA dalam Islam adalah dari kalangan WANITA…Yaitu Sumayyah…

Duhai kaumku wanita, tahukah kalian betapa sayangnya Ar Rasul kepada kita…
sehinggakan Ar Rasul SAW pernah brsabda dalam sebuah hadith riwayat At Tabrani, bagaimana Rasulullah saw mengatakan bahwa seorang muslimah itu boleh menjadi lebih baik dari bidadari syurga dengan sholat, puasa dan ibadah mereka…

Oleh itu saudariku, usah biarkan diri kita diperdagangkan karena keindahan kita bukan untuk tatapan sembarangan mata.
Bukan karena siapa kita melabuhkan pakaian kita kecuali semata-mata karena Allah SWT…
karena ia tanda cinta dan syukur kita kepadaNya…
Duhai wanita, marilah kita bangun dari tidur  kita yang panjang…
ketahuilah bahawa rintihan-rintihan dan doa-doa kita senantiasa lebih didengar..
ketahuilah bahawa rahim-rahim kitalah yang akan melahirkan khalifatullah dan para syuhada’ , generasi demi generasi…

Bercita-citalah wahai saudariku…
bercita-citalah, agar dari rahim inilah akan lahir kader-kader Allah yang berjuang bermati-matian di jalanNya.
Bercita-citalah agar dari rahim inilah akan lahir pejuang-pejuang agamaNya yang seperti singa di siang hari dan seperti rahib di malam hari… dan berusahalah…
Karena fitrah hukum dunia, sesuatu yang biasa tidak bisa melahirkan sesuatu yang luar biasa…
Sahabatku, ketahuilah, aku senantiasa di sini untukmu.
Ketahuilah, aku menulis karena aku sayang padamu.
Aiyuhal akhawat,Mari sertai shaff para penjunjung kebenaran…
Marilah, jangan sampai ketinggalan…

· · Share

Aku dah kawin skarang


by Tuah Mohd Bakheet on Wednesday, 27 October 2010 at 10:28
 
 
220850.27.10_u

Aku dah kawin skarang. Bini aku memang baik sangat2. Tapi dia x seperti yang aku expect masa kami belom kawin dulu. Masa belom kawin, aku tengok dia memang sorang yang pendiam je, jarang gile cakap ngan laki. Member2 mmg puji la cara dia. So memang susah jugak aku nak cuba tegur dia masa tu.. segan dowh. Memang obvious lah kalau aku tegur. Tapi aku suka dia macam tu, so xde la cemburu sangat sebab dia jarang borak2 ngan laki..

Cantik? Memang la, kalu x aku comfirm x sangkut punyer. Haha. Cantik pada mata aku la. Member2 pon ade yang cube usha. Sori le dia nak layan. Haha. Memang market. Last2 aku yang dapat, memang rasa bangga giler. hehe..

Eh, dok ngumpat2 pasal dia, lupa lak nak kasi tau nama. Nama panggilan dia Ara. Nama betol dirahsiakan.  Hoho..

Aku usha cara yang leklok la, gi jumpa bapak dia dluu. gentlemen beb! Slow talk ngan bapak dia. Err, bapak dia nama Marzuki.. Bapak dia ni jenis sound direct rupenyer.. Pergh, mmg kena kutuk kaw2 la gua. Sebabnya, bila dia tanya kenal x anak dia? Gua cakap x sgt. Bapak dia tanya lagi, nape nak kawin ngan anak dia? Gua cakap sebab minat. Minat sebab ape? Gua cakap x tau.. Habis kalu x dapat anak dia? Gua cakap nak jugak! Bapak dia sound la, “ko ni, cane ko nak kawin ngan org yang ko x kenal? Gua jawab, lepas kawin la saya kenal dia pakcik.. pastu sengih2.. pastu bapak dia diam.

Masa tu rasa down gile. Bapak dia cam tolak mentah-mentah je proposal aku.. Ke dia saja nak uji kehebatan cinta aku?? Huhu.. Time tu aku dh terpikir nak usha calon lain je. Aku memang ade lagi sorang yang aku suke. Haa yang ni gua memang kamceng giler. Yang ni pulak nama dia Ika. Gua memang selasi lah ngan minah ni. Haha.. Tapi last2 orang lain gak yang gua pinang.

Hari keputusan proposal aku akhirnya tiba. Kputusannya.. jeng3.. x spt yang aku jangka. Haha. Aku ingat kena reject, satgi family diorang terima. Warghh happy giler. Alhamdulillah. So, memang sah la takde jodoh aku ngan Ika. Time aku bgtau Ika aku nak kawin, dia accept je. Kejam gile aku. Dia kata semoga aku bahagia.. lepas tu kami dah x jumpa.

Lepas akad nikah, kompemlah aku sebagai laki Ara. Happynye aku Tuhan je tau.. kat rumah.. dia macam biasa, cool je.. Tapi cool semacam la pulak. Sepatah aku tanya, setengah patah dia jawab. Kalu aku x buka mulut, memang x berbunyilah rumah kitorang.

Ara taklah ‘bisu’ sangat. Kadang2 dia bersuara gak.. Tapi bagi aku yang jenis suka cakap banyak ni, Ara bukan jenis yang boleh bawak borak sangat. Bila aku cakap pasal something, dia macam blur... Macam x supportive sangat. Last2 aku dah malas nak borak.. oh boringnye..  Yang dia tahu cuma tunjuk baris gigi dia ja.. sengih. Cam yg aku buat kt bapak dia dulu. Psycho seyh..

Nak jadik lagi tensen, aku ni jenis perokok sederhana tegar gak la. Tapi bini aku pulak mmg cam fobia giler ngan asap rokok. Bau nafas aku yg bersisa rokok pon, dia mesti batok.. x bau rokok pon dia dah selalu batok. Uhuk3 gitu.. Sebab sayang bini, makin lama makin kurang aku merokok..  kalu gian sangat pon aku merokok time kat ofis je.

Bini aku keje hospital, bahagian obat-obatan.. Aku lak xleh bau ubat, mesti pening kelapa.. Hari2 aku yang hantar, ambik dia gi spital. Time ambik dia balik, mmg hari2 lah baju dia bau obat dalam kete. So aku akan slalu bukak tingkap, nyaman sket..

Ada satu hari tu, masa hujan lebat. Xleh bukak tingkap kete, aku dah mmg pening-pening lalat dah.. Bau ubat.. Dengan poor visibility lg, kami accident! Langgar bontot kete orang depan. Kat spital, doktor kata bini aku keguguran akibat kemalangan tu. Hah??

Rupanya dia mengandung dua bulan.. Ara sendiri pon x tahu.. Ya Allah!!

Lepas kejadian tu aku terus suruh Ara benti keje. Dok rumah je.. Aku dah korbankan rokok aku, so dia kena korbankan keje dia. Aku dah x tahan bau ubat!! Aku sorang keje dah cukup sara idup kami!

Dekat setahun kami kawin, Ika tiba2 datang, dia kata masih sayang kat aku, nak aku ambik dia jadik bini no. 2.. Dia sanggup..

Alamak ni dah angau betol.. Padahal aku baru je kawin. Mungkin Ika yakin yang kami sangat serasi dan saling memahami, so dia berani propose kat aku. Then aku teros terang je la, aku cakap kat dia, yes aku memang x kamceng mane ngan bini aku skarang.. And banyak benda yang kami xde persamaan. Ara memang x banyak bercakap. Kalu aku cube buat lawak, dia macam x tangkap je. Sedih tol.. X pandai nak borak. Kalu jumpa member2 aku lagi le dia sunyi sepi. Dah le hari-hari dia suka masak benda yang sama.. Jarang la dapat makan yang lain sket. Kcuali makan luar. Itu pun dia akan order benda sama je.. Haha macam tu la bini aku.. Lucu lak..

Tapi kami masih cuba memahami hati budi masing2.. Aku cuba biasakan diri ngan bau ubat2 kat baju2 Ara dulu, cuba brenti merokok waktu awal2 kawin dulu.. Ara plak dh x keje, dah cuba belajar masak benda2 lain (jarang la menjadi).. Aku bagitau Ika, rumah tangga kami bahagia. Aku xleh menduakan dia.. Aku memang sayangkan dia. Ika terpaksa terima hakikat tu. Itu mmg last kami jumpa.

Kini, kami dapat rezeki sorang anak, dah besau, dekat 4 tahon la.. tp dah pandai mengaji sket2. Semua berkat kerajinan bini aku. Bab2 agama, mengaji sume dia mmg bagus. Anak aku Hafiz, memang dia train elok2 ngaji alQuran.. Alhamdulillah, semoga esok2 dia jadik anak yang soleh. Bagi aku itu la investment yang sangat2 menguntungkan!

Tapi sebenarnya dalam tempoh tu, kami x seperti pasangan yang lain, kot. Makin hari aku makin bosan ngan rumah tangga kami. Ara memang suka menyepi, jarang borak panjang2. Aku pulak suka keluar lepak ngan kawan2. Makin lama makin jarang aku duduk rumah. Lewat malam baru balik, bini dah tido. Esoknya pagi2 aku dh kena gi keje.. Dalam tempoh tu jugak, aku sebenarnya asyik keluar dengan sorang ofismate aku. Nama dia Lisa. Budak baru kat ofis aku.. Berbekalkan muka yang agak ade market ni, dia macam sangkut lak kat aku. So dialah yang slalu aku ajak kluar malam, teman aku borak2, kadang2 sampai pagi!

Aku sedar aku seolah2 mempergunakan dia untuk hiburkan hati aku.. Teringin nak kawin ngan dia, takot kecik hati si Ara pulak.. Dengan Lisa la tempat aku luahkan perasaan, kadang2 gadoh, kadang dia tercarut2 siap kat aku. Pastu minta maaf, dia kata tersasul.. Tapi aku mmg terhibur bila dok ngan Lisa. Bini aku kat rumah, dengan anak aku jarang sangat aku luangkan masa..

Ara sedar akan perubahan aku dari hari ke hari. Dia mula sedar aku ada pompuan lain. Satu hari dia bagitahu, dia izinkan kalu aku nak kawin lagi, tapi mesti dengan wanita yang elok2, sebab dia tak mahu pelajaran Hafiz terganggu. Aku pelik, apa kaitan??

Dan aku terfikir, Lisa tu wanita yang elok ke? Pakaian hari2 kompem ketat, make up kat muka 2 inci macam xleh kena air, x ambik air semayang ke? X semayang ke? Ke cuti sepanjang tahon?!

So aku postpone dulu hajat nak kawin ngan Lisa. Terfikir lepas kawin boleh nasihat kot sikit2, tapi time bencinta pon asyik lawan ape aku cakap. So sad!..

Ketika perkahwinan aku ngan Ara mencecah 4 tahun dulu, rumahtangga kami ditimpa dugaan yang maha besar. Ara mula jatoh sakit, batuk dia makin teruk, akhirnya masuk hospital. Dan saat itulah baru aku diberitahu, Ara mengidap penyakit barah tekak. Ya Allah!!

Doktor bagitau, Ara dah lama senarnya kena barah tu, penyakit yang akan buat dia slalu batuk, dan trpaksa menahan sakit bila bercakap! Aku rasa bagai kena tusuk dengan anak panah yang tumpul bila dengar benda tu!! Patut la Ara jarang sangat bercakap. Kenapa dia x bagitau aku??

Doc tu cakap lagi, penyakit tu makin lama makin teruk, dan bagi effect kat jantung. Sebab pernafasan dia selalu kurang dari sepatutnya. So jantung jadi lemah.. So itulah yang menyebabkan Ara jatuh sakit. Jantung dia skarang makin rosak akibat barah tu.

Jadi camane dia boleh ajar anak aku mengaji? Doktor tu bagitau, memang ada ubat utk diminum sebagai pelincir dalam tekak. Tapi hanya kurangkan rasa sakit, dan ia bertahan kejap je.. Tapi Ara x boleh selalu minum sebab ubat tu sangat mahal!!

Aku buntu..

Masa tulah baru aku terfikir, kami x penah bertikah lidah, x penah gado.. Mgkin itu hikmah dia.. Tapi aku x sedar selama ni.. Aku asyik tinggalkan dia, bergembira dengan pompuan lain.. Dia pula sanggup tanggung derita setiap kali perlu menjawab pertanyaan aku. Dan x penah luahkan derita kat aku..

Jantung Ara dah lemah sangat, doktor kata mungkin Ara x dapat bertahan lama.. Aku menangis depan doktor tu puas2, wlapun doktor pompuan. Aku dh x kisah. Aku menyesal dgn cara aku layan Ara selama ni.

Dia dah bagi aku macam2, jaga makan minum, pakaian aku, ajar anak kami mengaji, mmg x penah lawan apa aku cakap, apa aku suruh..

Aku suruh dia benti keje dulu, dia ikut. Walaupon kat rumah dia tetap baca buku pasal ubat-ubatan! Dia minat sangat dengan keje dia.. Maafkan abang Ara..

Bila balik rumah nak mandi kejap, aku sempat tengok balik kenangan2 kami.. Aku belek2, terjumpa kotak hantaran masa kami kawin dulu. Ada satu kotak jam, jam yang aku pakai sekarang.. Aku terkejut bila ada sehelai kertas dalam tu. Mula2 ingat kertas resit, tapi rupanya sepucuk surat!

1 Julai 2007,

Buat suami yang baru kupunya,

Terima kasih kerana menawarkan cintamu,
Yang ku tunggu-tunggu sejak kita mula bertemu dulu,
Ku juga benar-benar cinta padamu,
Dan kumenangis bila dirimu melamarku

Buat suamiku yang baru kupunya,

Luaranku mungkin nampak sempurna,
Luaranku mungkin ramai yang terpesona,
Tapi diriku bukanlah sesempurna abang sangka,
Kerna suaraku bukan kepunyaan kita

Buat suamiku yang baru kupunya,

Andai abang ingin melihat Ara ketawa,
Ara hanya mampu tersenyum pada abang,
Andai abang mahu Ara berjenaka,
Mungkin Ara kan menangis dibahu abang,

Kerana Ara tak mampu berbica,
Seperti orang lain berbicara,
Kerana Ara tak mampu ketawa,
Seperti orang lain ketawa

Jika membaca surat ini akan meleburkan cinta abang,
Ara pasrah dan relakan abang menjauhi,
Jika membaca surat ini Ara tetap dihati abang,
Ara sujud sejuta syukur pada Ilahi..

Yang benar,
Isteri yang menyanjungmu.

*Ara selitkan surat ini dalam kotak jam abang, semoga abang mudah terlihat surat ini..


Berderai lagi airmata jantan aku. Kenapa aku x terbaca surat ni 4 tahun dulu? Kenapa aku x tahu penderitaan Ara awal2 dulu? Kenapa baru sekarang?

4 tahun usia perkahwinan kami, Ara beri aku segala2nya.. dan paling penting dia bagi seorang anak yang comel dan bijak. Tapi apa yang pernah aku beri kat Ara?

Mulai saat tu aku jaga Ara sepenuh hati. Hari-hari memang keje ulang alik hospital. Masuk ofis pon kjap2. Anak aku bagi kakak Ara yang jaga. Masa tu aku dah serabai giler. Sangat x terurus. Baru aku sedar pentingnya Ara dalam hidup aku.

Dalam keadaan Ara yang agak lemah, aku minta kebenaran doktor untuk bawa dia melancong. Aku nak temani dia puas2. Aku nak bahagiakan dia dalam sisa2 hayat dia. Biar dia terlupa akan derita dia. Saat itu dia menangis kat bahu aku. Sejak dia sakit kami hanya berbalas tulisan kat kertas.. dan kertas2 tu aku kan simpan sampai bila2.

Dia tulis dia x menyesal kawin dengan aku. Dia tulis sangat bahagia hidup dengan aku. Siap cuba lukis gambar orang senyum.. haha.. Ya Allah hari2 itu kami sangat bahagia. Namun Ara dah makin lemah. Aku dah x mampu tengok dia derita. Setiap kali dia nak tarik nafas, sangatlah azab pada aku melihatnya.

“Ya Allah, jika Kau masih panjangkan hayat isteriku, Kau berilah aku separuh kesengsaraannya, biar kurang kesensaraannya Ya Allah.. Tapi jika hanya kematian yang dapat mematikan sengsara isteriku, aku redha Ya Allah..”

Aku x tahu apa lagi boleh aku buat.. Aku bacakan Yaasin ditelinganya berulang-ulang, biarkan anak kami dipangkuan memeluk-meluk ibunya..

Akhirnya Tuhan menjemputnya kembali. Aku pasrah. Kesedihanku terubat bila kulihat dia pergi dengan tenang. Sempat kuajarkan Syahadah.. dan dahinya berpeluh jernih. Lalu kukucup buat kali terakhir..

Kini, hmpir 5 tahun prkawinan kami, tinggal aku dengan Hafiz, dengan helaian2 tulisan terakhir Ara..

(T.T)



p/s: (tarik nafas pnjang2 dluu.. bru bc kenyataan d bwh :))

ok,, emm.. dh bnyk dh tnya, dh bnyk kali sye jwb sblom ni.. ingin sy maklumkan skali lg, ini bukan citer betol.. (trus x sedih..) sekadar imaginary story. trima kasih kerana 'like' dan 'share'.. x berniat brbohong. sy sndiri pon budak lg, blom kawin haha. sy main tulis je ni.. huhu.. (30 oktober 2010, 12.33am)