Pages

Thursday 27 January 2011

SYUBHAT-SYUBHAT MURJI'AH. MEREKA MENGATAKAN, "ALLAH TIDAK MEMBEBANIKU UNTUK MENGKAFIRKAN PARA THAGHUT DAN MUSYRIKIN".


by Muwahid on Wednesday, 24 November 2010 at 19:54
 
 
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Syubhat-syubhat murji'ah. Mereka mengatakan, "ALLAH tidak membebaniku untuk mengkafirkan para thogut dan musyrikiin". Sungguh, mereka dusta! Padahal generasi awal ummat Islam (salaf ash-sholih) telah istiqomah mengkafirkan para thogut dan kaum musyrik!

Syaikh Abdul Lathif bin Abdurrahman rahimahullaah berkata :

"Benci kepada ahli syirik, mencela dan menjelek-jelekkan mereka serta berlepas diri dari mereka merupakan hakikat agama, dan merupakan sarana terbesar untuk menuju Rabb Semesta Alam. Kehidupan seorang muslim tidak akan menjadi baik kecuali dengan berjihad melawan mereka, menyingkirkan mereka dan mengkafirkan mereka, serta mendekatkan diri pada ALLAH dan mengharap pahala di sisi-Nya dengan cara tersebut".
(Majmu'ah Ar-Rasa'il wal Masa'il An-Najdiyyah : 3/224)

Syaikh Muhammad bin Abdul  Wahhab rahimahullah berkata :

"Demi ALLAH , demi ALLAH wahai saudaraku! Berpegang teguhlah kepada pokok dasar agama kalian yang pertama dan yang terakhir, hati dan kepalanya, yaitu syahadat laa ilaaha illallaah, ketahuilah maknanya, cintailah orang-orang yang melaksanakannya, jadikanlah mereka saudara-saudara kalian meskipun mereka jauh, kafirkan para thogut, musuhilah mereka dan bencilah orang-orang yang mencintai mereka, yang membela mereka, orang yang tidak mengkafirkan mereka, orang yang mengatakan 'aku tidak ada urusan dengan mereka', atau orang yang mengatakan 'ALLAH tidak membebaniku dngan mereka'. Sungguh, dia telah melakukan kedustaan terhadap ALLAH dan mengada-ada. Bahkan ALLAH telah membebankan kepadanya atas orang-orang tersebut, dan mewajibkan kepadanya untuk mengkafirkan mereka, serta berlepas diri dari mereka, meskipun yang ia kafirkan adalah saudara-saudara mereka sendiri, atau anak-anak mereka sendiri. Demi ALLAH dan demi ALLAH, berpegang teguhlah kalian kepada pokok dasar agama kalian, semoga kalian bertemu ALLAH dalam keadaan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Ya ALLAH, matikanlah kami sebagai orang-orang muslim, dan masukkanlah kami bersama golongan orang-orang yang sholih".
(Ad-Duror As-Saniyyah : 2/119-120)

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah juga berkata lagi :

"Adapaun engkau wahai orang-orang yang telah dianugrahi nikmat Islam dan mengetahui bahwa tiada ilah yang berhak disembah selain ALLAH. Apabila kamu mengatakan, 'inilah yang benar, aku telah meninggalkan selain ALLAH, tetapi aku tidak menentang orang-orang musyrik serta tidak berkomentar apapun tentang mereka', maka janganlah kamu mengira bahwa yang demikian itu menjadikan kamu masuk Islam. Akan tetapi kamu harus membenci orang-orang musyrik, membenci siapa saja yang mencintai mereka, mencela mereka dan memusuhi mereka. Sebagaimana bapak kalian Ibrahim 'alaihis salam dan orang-orang yang bersama beliau berkata,

Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: “Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dan daripada apa yang kamu sembah selain ALLAH, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada ALLAH saja….
(Qs. 60: 4)

ALLAH berfirman :

Karena itu barang siapa yang ingkar terhadap thogut dan beriman kepada ALLAH, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang teramat kuat.
(Qs. 2: 256)

ALLAH juga berfirman :

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap Ummat (untuk menyerukan), 'Sembahlah ALLAH (saja), dan jauhilah thogut itu".
(Qs. 16: 36)

Seandainya ada seseorang yang berkata, "Aku mengikuti Nabi shalallaahu 'alaihi wa sallam karena dia di atas kebenaran, tetapi aku tidak menentang Lata, 'Uzza, Abu Jahl, dan orang-orang yang seperti dia, karena aku tidak ada urusan dengan mereka", maka keislaman orang ini dianggap tidak sah.
(Ad-Duror As-Saniyyah : 2/109)

(Oleh Syaikh Abu Abdurrahman Al-Atsari, dalam kitabnya Al-Haqq wal Yaqiin fii Adaawaat At-Tughot wal Murtaddiin.)

Wallaahu a'lam...
Semoga bermanfaat...
barakallaahu fiykum

· · Share

No comments:

Post a Comment