Pages

Wednesday 26 January 2011

DIMANA LAGI LAKI-LAKI YANG CEMBURU...?


by Muwahid on Monday, 22 November 2010 at 12:01
 
 
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيم


Sesungguhnya ALLAH subhaanahu wa ta’ala dengan ketinggian hikmah-Nya dan kesempurnaan nikmat-Nya, telah memuliakan agama Islam dan mensucikannya dari kotoran. Dan telah menjadikan penganutnya sebagai umat terbaik untuk seluruh manusia. Serta telah menjadikan para wali-Nya sebagai sebaik-baik dan sedekat-dekatnya hamba.


Mereka memelihara batasan-batasan-Nya dan bersabar. Mereka menyeru manusia kepada-Nya dan memberi peringatan. Dan mereka itu takut kepada Tuhan yang ada di atas mereka serta mengerjakan apa yang diperintahkan. Dengan ayat-ayat Tuhan mereka beriman. Kepada keridhoan-Nya mereka bergegas. Dan terhadap orang-orang yang keluar dari agama-Nya mereka berjihad. Serta kepada para hamba-Nya mereka bersungguh-sungguh untuk bersikap tulus. Dan di atas ketaatan kepada-Nya mereka bersabar. Kepada Tuhan mereka bertawakkal. Dengan akhirat mereka beriman. Mereka itulah yang berada di atas petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.


Namun ada sebagian orang yang telah ALLAH angkat derajat mereka dengan Islam, tapi mereka malah menghendaki kehinaan dengan menyimpang dari jalan yang lurus. Dan sebagian orang yang telah diberikan cahaya dalam menempuh jalan kehidupan ini, malah menghendaki hidup dalam kegelapan.

  

Musibah yang lebih besar dan kengerian yang lebih dahsyat adalah bahwa banyak orang yang tertipu dengan taktik-taktik, kebatilan-kebatilan dan rencana-rencana jahat mereka. Maka norma-norma dasar pun roboh dan rasa cemburu menjadi lemah. Dan yang membuat hati bertambah duka dan sedih adalah bahwa sebagian orang bahkan menghanyutkan diri mereka dalam arus yang menyimpang ini dengan sengaja dan sadar atas kehancuran yang diakibatkannya. Sedang sebagian yang lain telah dihinggapi kelalaian sehingga tak ada kesadaran ataupun pikiran.
Kalau kau tidak tahu maka itu adalah petaka. Sedang jika kau tahu maka petakanya lebih besar lagi jadinya.
Sudah pasti dan tak diragukan lagi, bahwa marabahaya yang sekarang ini kita sedang ada di dalamnya, hanyalah sebuah pendahuluan atas bahaya-bahaya lain yang lebih besar dan lebih dahsyat lagi, selama kita masih saja terus lalai.

Sekarang ini para wanita sudah sangat meremehkan perkara hijab. Dan akibat di belakang itu hanyalah banyaknya keburukan-keburukan yang mereka lakukan, pelanggaran batasan-batasan adab dan moral, dan kefasikan-kefasikan serta kerusakan. Ini adalah hal yang nampak jelas bagi semua orang.
Maka apa yang akan kita bicarakan? Dan dengan apa kita memulai?


Kalau hanya satu panah tentu bisa kuhindari
Tapi ini satu panah, dua, tiga, bertubi-tubi



Dan keadaan para wanita yang kita lihat sekarang ini tidak akan menjadi sedemikian rupa kalau di belakang itu tidak ada para laki-laki yang bersikap meremehkan, yang sudah melemah tekad mereka dan mengabaikan tanggungjawab, kemudian mulai mengangguk-anggukkan kepada terhadap apa yang mereka sadari sebagai hal yang tidak pantas, kebobrokan dan kehinaan..!!

Baru kemarin mereka adalah laki-laki di medan perang, para penunggang kuda gagah perkasa di medan laga, namun ketika terbit mentari pagi kenyataan menyakitkan ini, tiba-tiba mereka melepaskan pedang penentangan, menurunkan bendera kehormatan dan puas dengan hal-hal rendahan, lalu mengumumkan kekalahan dengan malu-malu.
Duhai betapa ruginya, umat yang kehilangan para jagoannya pada saat ia sedang sangat membutuhkan mereka.

Sebagian wanita sudah sampai menjadikan pasar dan mal sebagai tempat rekreasinya. Merekapun keluar dari mal yang satu ke mal yang lain. Bersenda gurau dengan para penjual, berpakaian terbuka dan bermake-up wajah dan kulit.


Apakah laki-laki itu tidak bertanya pada dirinya sendiri, untuk siapa para istrinya itu berbuka-bukaan dan untuk siapa mereka berhias?
Tidakkah hatinya bergeming sedikitpun karena cemburu atas para wanitanya?



Pembuatan berbagai macam model pakaian sudah dimulai di tangan para musuh kebaikan. Setiap hari, pakaian yang mereka buat semakin minim dan semakin jauh dengannya sikap iffah. Namun sangat disayangkan, mereka masih saja mendapatkan orang-orang yang mengikuti mereka.

Yang menjadi petaka adalah bahwa sebagian wanita menjadikannya sebagai cara menimbulkan fitnah. Mulailah mereka bermodel-model membuat bordiran dan hiasan-hiasan yang berkilap. Kemudian abaya itu dikenakan dengan tutup kepala yang berkilau dengan tulisan nama di atasnya..!


Ah.., di manakah para lelaki yang punya rasa cemburu?

Jika suatu kaum mendapat petaka pada akhlaknya
Maka kumpulkanlah orang untuk menangisi mereka




Dan sebagian orang menganggap berkendaraannya seorang perempuan sendirian dengan seorang supir, sambil supir itu bersenang-senang dengan si perempuan ke mana-mana, sebagai perkara remeh.
Kemana perempuan itu pergi?

Dan yang parah lagi, apa yang kita saksikan mulai banyak menyebar di jalan-jalan. Yaitu berkendaraannya seorang perempuan di samping supir, berdampingan. Bukankah supir itu seorang laki-laki?


BAGAIMANA KALIAN INI?



Maka janganlah kalian berkata dengan perkataan orang-orang bodoh, bahwa supir itu bukan orang apa-apa. Karena berapa banyak wanita yang berkedudukan tinggi, jatuh di lumpur para lelaki rendahan yang bejat.

Dan sebagian wanita pergi dengan pakaian terbuka tanpa kendali dan aturan. Keluar kapan saja, masuk kapan saja semaunya. Apakah si laki-laki itu tidak bertanya pada dirinya sendiri, kemanakah istrinya pergi? Apakah mungkin laki-laki itu tidak tahu? Ataukah dia tahu tapi dia sudah sedemikian mengalah.


Sebagaimana sebagian pria juga tidak merasa enak untuk keluar bersama istrinya kecuali kalau istrinya itu berpakaian terbuka dan mutabarrij, dengan menyingkapkan wajah dan keindahan tubuhnya. Bukankah orang seperti ini keadaannya seperti orang yang berkata pada orang banyak:
"HEI, KEMARILAH DAN LIHATLAH ISTRIKU DAN KEHORMATANKU."

NAUDZUBILLAAHI MIN DZALIK

(Asy-Syaikh Salim al ‘Ajmiy -Hafizhahullah-)

semoga bermanfaat
barakallaahu fiykum

· · Share

No comments:

Post a Comment