Pages

Wednesday 26 January 2011

Dua Hal Yang Sering Membuat Kita Tak Bersyukur

♥●♥_◕_♥●♥

by RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF on Friday, 26 November 2010 at 12:20
 
 
♥●♥_◕_♥●♥

PERTAMA : KITA SERING MEMFOKUSKAN DIRI PADA APA YANG KITA INGINKAN, BUKAN PADA APA YANG KITA MILIKI.

Katakanlah anda telah memiliki sebuah  rumah,kendaraan,  pekerjaan tetap, dan pasangan yang terbaik.
Tapi  anda  masih merasa kurang.  Pikiran anda dipenuhi berbagai target dan keinginan.
Anda begitu terobsesi oleh rumah yang besar dan  indah,  mobil mewah, serta pekerjaan yang mendatangkan lebih banyak uang.
Kita ingin ini dan itu. Bila tak  mendapatkannya kita terus memikirkannya.
Tapi  anehnya,  walaupun sudah mendapatkannya, kita hanya menikmati  kesenangan sesaat.
Kita tetap tak puas, kita ingin  yang lebih lagi.
Jadi, betapapun banyaknya harta  yang kita miliki, kita tak pernah menjadi "KAYA"  dalam  arti yang sesungguhnya.

Mari kita luruskan pengertian kita mengenai orang  ''kaya''.

Orang yang ''kaya'' bukanlah orang yang  memiliki banyak hal, tetapi orang yang dapat  menikmati apapun yang mereka miliki.

Tentunya boleh-boleh saja kita memiliki keinginan,  tapi kita perlu menyadari bahwa inilah akar perasaan  tak tenteram. Kita dapat mengubah perasaan ini  dengan  berfokus pada apa yang sudah kita miliki.

Cobalah  lihat keadaan di sekeliling Anda, pikirkan yang miliki, dan syukurilah. Anda akan merasakan  nikmatnya  hidup.
Pusatkanlah perhatian Anda pada sifat-sifat baik  atasan, pasangan, dan orang-orang di sekitar Anda.  Mereka akan menjadi lebih menyenangkan.

Seorang pengarang pernah mengatakan, ''Menikahlah  dengan orang yang Anda cintai, setelah itu cintailah  orang yang Anda nikahi.'' Ini perwujudan rasa  syukur.
Ada cerita menarik mengenai seorang kakek yang  mengeluh karena tak dapat membeli sepatu, padahal  sepatunya sudah lama rusak. Suatu sore ia melihat  seseorang yang tak mempunyai kaki, tapi tetap ceria.  Saat itu juga si kakek berhenti mengeluh dan mulai  bersyukur.

Hal kedua yang sering membuat kita tak bersyukur adalah. . .

♥●♥_◕_♥●♥

KECENDERUNGAN MEMBANDING-BANDINGKAN DIRI KITA DENGAN ORANG LAIN.

Kita merasa orang lain lebih  beruntung. Kemanapun kita pergi, selalu ada orang  yang  lebih pandai, lebih tampan, lebih cantik, lebih  percaya diri, dan lebih kaya dari kita. . . .

Saya ingat, pertama kali bekerja saya senantiasa membandingkan penghasilan saya dengan rekan-rekan  semasa kuliah. Perasaan ini membuat saya resah dan  gelisah. . . .

Sebagai mantan mahasiswa teladan di kampus,  saya merasa gelisah setiap mengetahui ada kawan satu  angkatan yang memperoleh penghasilan di atas saya.  Nyatanya, selalu saja ada kawan yang penghasilannya  melebihi saya.

Saya menjadi gemar bergonta-ganti pekerjaan, hanya  untuk mengimbangi rekan-rekan saya. Saya bahkan tak  peduli dengan jenis pekerjaannya, yang penting  gajinya  lebih besar. Sampai akhirnya saya sadar bahwa hal ini tak akan pernah ada habisnya. Saya berubah dan mulai  mensyukuri apa yang saya dapatkan. Kini saya sangat  menikmati pekerjaan saya.

Rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau  dari rumput di pekarangan sendiri.

Ada cerita  menarik  mengenai dua pasien rumah sakit jiwa.  Pasien pertama sedang duduk termenung sambil  menggumam, ''Lulu, Lulu.''  Seorang pengunjung yang keheranan menanyakan masalah  yang dihadapi orang ini. Si dokter menjawab, ''Orang ini jadi gila setelah cintanya ditolak oleh Lulu.''  Si pengunjung manggut-manggut, tapi begitu lewat sel  lain ia terkejut melihat penghuninya terus menerus  memukulkan kepalanya di tembok dan berteriak,  ''Lulu,  Lulu''. ''Orang ini juga punya masalah dengan  Lulu? '' tanyanya keheranan. Dokter kemudian  menjawab,  ''Ya, dialah yang akhirnya menikah dengan Lulu.''

Hidup akan lebih bahagia kalau kita dapat menikmati  apa yang kita miliki.  Karena itu bersyukur merupakan kualitas hati yang  tertinggi.

Saya ingin mengakhiri tulisan ini dengan  cerita mengenai seorang ibu yang sedang terapung di  laut karena kapalnya karam, namun tetap berbahagia.  Ketika ditanya kenapa demikian, ia menjawab, ''Saya  mempunyai dua anak laki-laki.  Yang pertama sudah meninggal, yang kedua hidup di  tanah seberang. Kalau berhasil selamat, saya sangat  bahagia karena dapat berjumpa dengan anak kedua  saya.  Tetapi kalaupun mati tenggelam, saya juga akan  berbahagia karena saya akan berjumpa  dengan anak  pertama saya di surga.''

♥●♥_◕_♥●♥




· · Share

No comments:

Post a Comment