Pages

Sunday 23 January 2011

Ali Imran (3) Ayat 11


by Satu Hari, Satu Ayat Qur'an on Friday, 12 November 2010 at 23:20
 
 

kada/bi aali fir'awna walladziina min qablihim kadzdzabuu bi-aayaatinaa fa-akhadzahumullaahu bidzunuubihim walaahu syadiidu l'iqaab


[3:11] (keadaan mereka) adalah sebagai keadaan kaum Firaun dan orang-orang yang sebelumnya; mereka mendustakan ayat-ayat Kami; karena itu Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosa mereka. Dan Allah sangat keras siksa-Nya.

[3:11] Like the striving of the people of Firon and those before them; they rejected Our communications, so Allah destroyed them on account of their faults; and Allah is severe in requiting (evil).

Tafsir  Ayat Oleh Prof. Dr Buya Hamka

كَدَأْبِ آلِ فِرْعَوْنَ وَ الَّذينَ مِنْ قَبْلِهِمْ
"Sebagaimana haInya dengan keluarga Fir'un dan orang-orang yang sebelum mereka. " (pangkal ayat 11)

Fir'aun dengan segala keluarga pengiring dan pembantu kekuasaannya, demikian juga ummat-ummat yang sebelum Fir'aun, seperti ummat Nabi Nuh,Nabi Hud, Nabi Shalih, Nabi Luth. Ummat-ummat itu sama saja dengan Fir'aun dan keluarganya atau rezimnya. Tujuan hidup mereka hanya berkisar di sekitar harta-benda dan anak.

Benda, sekali lagi benda. Yang bernama hidup bagi mereka hanya itu. Bangga dengan harta-benda dan bangga dengan anak. Dengan harta-benda segala maksud akan tercapai apatah lagi dengan adanya kekuasaan.

كَذَّبُوا بِآياتِنا"Mereka telah mendustakan ayat-ayat kami"


Seruan kerohanian tidak mereka perdulikan. Seruan yang disampaikan oleh rasul-rasul tidak mereka perdulikan, bahkan rasul-rasul itu mereka musuhi, sebab mengganggu perhatian terhadap harta-benda dan kemegahan keluarga.

فَأَخَذَهُمُ اللهُ بِذُنُوبِهِمْ "Maka Allah akan menyiksa mereka dengan sebab dosa mereka."

Sebab orang-orang yang diperbudak oleh harta itu selalu akan berusaha menghasilkan harta agar terkumpul, biarpun dengan berbuat dosa, kezaliman dan penganiayaan. Mereka menjadi sombong, dan tidak akan menghargai orang lain kalau orang itu tidak bercakap yang disokong oleh harta.

Maka di hadapan Allah, tidak perduli Fir'aun, tidak perduli kaya-raya dan banyak keturunan. Di hadapan Allah semuanya itu tidak dapat dibanggakan, dan tidak ada harganya, sebab pada hakikatnya yang empunya harga itu ialah Tuhan itu sendiri. Nilai seorang Fir'aun tidak ada di hadapan Allah. Yang bernilai hanya iman. Fir'aun tak mempunyai iman.

"Dan Allah sangat pedih siksaanNya." (ujung ayat 11).


Ayat-ayat seperti ini menginsafkan manusia dari ketakaburannya. Mentang-mentang kaya-raya atau banyak anak keturunan yang akan dibanggakan, janganlah sampai lupa daratan. Sedangkan di dunia, hanyalah manusia yang berhutang budi dan yang lemah hati yang dapat dipengaruhi. Kayalah engkau, namun aku tidaklah akan meminta kepada engkau. Banyakpun anak engkau, orang-orang yang terpandang dalam masyarakat, berjabatan, bertitel segala macam, namun aku bukan budak engkau. Sedangkan di dunia lagi begitu, apatah lagi di hadapan Allah di akhirat. Kecil dan hina orang yang kafir itu di hadapan Allah. Anak-anak pun tidak akan dapat dibanggakan di akhirat. Bahkan anak itupun dapat membuat malu di hadapan Allah, karena hidupnya yang maksiat. Takkala ayahnya masih hidup, sebab ayahnya kaya, tujuannya hanya kesenangan diri, dan kosong jiwanya dari iman. Di akhirat sama-sama menjadi alas neraka dengan ayah yang membanggakannya itu.</span>
· · Share

No comments:

Post a Comment