Pages

Monday 17 January 2011

Kembara Islah

Dalam pandangan orang-orang bijak, langit adalah laki-lakii dan bumi adalah perempuan; bumi memupuk apa yang telah dijatuhkan oleh langit.

Jika bumi kekurangan panas, maka langit mengirimkan panas kepadanya; jika bumi kehilangan kesegaran dan kelembaban, langit segera memulihkannya.

Langit memayungi bumi, layaknya seorang suami yang menafkahi istrinya. Dan bumi pun sibuk dengan urusan rumah tangga; ia melahirkan dan menyusui segala yang telah ia lahirkan.

Tak ubahnya Bumi dan Langit dikurniai kecerdasan, karena mereka melaksanakan pekerjaan makhluk yang memiliki kecerdasan.

Andaikata pasangan ini tidak mengecap kenikmatan, mengapa mereka bersanding seperti sepasang kekasih?

Tanpa Bumi, akan ada ke pohon dan bunga bisa berkembang?

Sementara tanpa Langit, akan ada ke air dan panas yang tersediakan?

Sebagaimana ALLAH memberikan hasrat pada laki-laki dan perempuan sehingga dunia menjadi terpelihara oleh kesatuan mereka.

ALLAH juga menanamkan ke semua eksistensi, hasrat untuk mencari belahannya.

Siang dan malam nampak bermusuhan; namun keduanya mengabdi pada satu tujuan.

Masing-masing saling mencintai untuk menyempurnakan karya besar mereka.

Tanpa malam, alam manusia tidak akan punya penghasilan, sehingga tidak ada yang akan dibelanjakan di waktu siang.

- Jalaluddin Ar-Rumi -

No comments:

Post a Comment