Pages

Monday 3 October 2011

Dunia..Oh..Dunia.


Dunia..Oh..Dunia.




by RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF on Monday, 31 January 2011 at 06:32
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa sallam bersabda, “Demi Allah, DUNIA ini dibanding AKHIRAT ibarat seseorang yang mencelupkan JARINYA ke LAUT; air yang TERSISA di JARINYA ketika diangkat itulah NILAI DUNIA ( akhirat = LAUT) ” (HR Muslim).
Dikisahkan, Orangtua yang Materialistis pernah berkata Kepada sang buah hatinya:

"Nak, cepat besar yaa sayaang. Semoga kelak dewasa kamu dapat menjadi seorang yang sukses, kaya raya dan dapat membanggakan Ayah dan Ibumu nanti"

" Nak, Kalau kamu memilih Calon pendamping kelak, Carilah seseorang yang Kaya raya, Mapan. Agar kamu tidak hidup susah kelak nanti yaa"

"Nak, Sekolah dan pendidikan itu Penting..Kamu harus Sekolah disini dan nanti kalau kamu sudah selesai pendidikan di sekolah. Kamu harus kuliah diluar negeri. Biar kelak kamu dapat menjadi orang yang sukses, berhasil dan membanggakan papa dan mama mu yach"

"Nak, coba kamu dekati si fulan itu, Dia orang yang cerdas, kaya raya, mapan dan usianya masih muda lho". Tapi, Ma??
sst..udah, nanti mama kenalin dech sama kamu nak. Kebetulan ibunya satu arisan sama mama. Kamu diam aja nak. Ikuti perintah mama aja (titik)."

Kamu adalah anak kebanggan papa. Kamu harus berhasil melampaui kesuksesan Papa. Kamu harus kenal dan papa jodohin kamu dengan anak rekan bisnis papa. Biar kamu mendapat kebahagiaan nak.
Sang anak pun berkata: Tapi, Pa??
sang ayah pun kembali berkata: sstt..sudah diam kamu Nak. ikuti saja kata papa. Kamu belum tau apa-apa dan belum memiliki pengalaman tentang kehidupan..dengar kata papa saja. sudah (titik)."


---> Lho, Kok tak ada tinjauan dari sisi Rohani (Agama, Akhlak,keturunan,budi pekerti yang baik, Rasa Cinta Karena Anugerah dari Alloh dan mencintai karena Alloh) ??

Tidak ada seorang pun yang tidak mengetahui apa itu DUNIA.
Dimana kita Hidup saat sekarang ini ??
Tidak dipungkiri pula tidak sedikit manusia yang cinta-mencintai bahkan diperbudak oleh Duniawi.
Dunia dan keindahannya cukup mempesona umat manusia. Bayangkan, hanya karena masalah duniawi atau materi seseorang dapat melakukan/mengorbankan segala sesuatunya (Harga diri, jiwa&raga) demi eksistensinya maupun kenikmatan duniawi yang sementara ini.

Dunia oh..Dunia..kau Cukup Mempesona.

Jika Kamu tahu..

Sesungguhnya...
Banyak Seseorang yang mencarimu..
Banyak pula seseorang yang menjadi tujuan hidupmu..

Kata Dunia di dalam Al-Qur'an terulang sebanyak 115 kali sama dengan kata Akhirat

Memandang Dunia ini...dengan....

“ Dunia ini berada dalam genggaman empat tahapan; seorang yang diberi rezki oleh Allah dengan kekayaan dan ilmu, lalu dengan kekayaan itu dia bertaqwa kepada Allah, selanjutnya di ikat tali silahturrahmi dengan masyarakat, kemudian di perhatikannya benar batas-batas hak untuk Allah. Maka disanalah kedudukan sebaik-baiknya.” (HR.Tirmidzi)

“Setiap jiwa akan merasakan mati, dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (Ali ‘Imran: 185)

“Perbanyaklah oleh kalian mengingat penghancur kenikmatan dunia.” –Yakni kematian. (HR. At-Tirmidzi dan An-Nasa’i, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Irwa’ul Ghalil no. 682)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma:
“Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau yang sedang numpang lewat.”
Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata:
“Jika engkau di sore hari janganlah menunggu pagi (untuk beramal shalih). Jika engkau di pagi hari janganlah menunggu sore hari. Manfaatkanlah kesehatanmu untuk masa sakitmu, manfaatkanlah masa hidupmu (dengan beramal shalih) untuk masa matimu.” (HR. Al-Bukhari)

Semua pun bercerita tentang dunia:
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa sallam bersabda, “Demi Allah, DUNIA ini dibanding AKHIRAT ibarat seseorang yang mencelupkan JARINYA ke LAUT; air yang TERSISA di JARINYA ketika diangkat itulah NILAI DUNIA ( akhirat = LAUT) ” (HR Muslim).

Bagi tiap sesuatu terdapat ujian dan cobaan, dan ujian serta cobaan terhadap umatku ialah harta-benda. (HR. Tirmidzi)

Dikisahkan kala Hatim bin Asham kala belajar Ilmu Pengetahuan&Agama terhadap gurunya Syaqiq al-Balkhi selama 30 Tahun, ia menemukan terdapat 8 hal yang ia temukan dalam memandang kehidupan ini. Dari kesemuanya, tampak Seseorang (manusia) amat banyak yang memiliki tujuan hidup dan kecintaannya teramat besar terhadap DUNIA semata.
http://www.facebook.com/note.php?note_id=497101925880

Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah berkata: “Apakah kalian tahu siapakah orang-orang yang bangkrut?”. Para sahabat menjawab: “Yang bangkrut itu adalah orang yang tidak punya dirham (uang) dan tidak punya aset”. Maka Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari kalangan umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat (menghadap Allah) membawa pahala shalatnya, puasanya dan zakatnya. Dia datang tetapi dia telah mencaci si ini, menuduh berzina si ini, memakan harta si ini, menumpahkan darah si ini dan memukul si ini. Maka diambillah semua kebaikannya, diberikan kepada si ini dan si ini. Jika kebaikannya telah habis sebelum lunas beban keburukannya tersebut, maka diambillah keburukan orang-orang (yang telah disakitinya) tersebut, lalu dibebankan kepadanya, lalu dia dilemparkan ke dalam neraka”. (HR Bukhari dan Muslim).

Rasulullah SAW bersabda: "Kamu adalah pemimpin yang akan ditanya terhadap kepemimpinanmu itu". (HR.Muslim)

Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan (pada hari kiamat) dari akhlak yang baik. (HR. Abu Dawud)


Setiap orang di dunia ini adalah seorang tamu, dan uangnya adalah pinjaman. Tamu itu pastilah akan pergi, cepat atau lambat, dan pinjaman itu haruslah dikembalikan. ~ Ibnu Mas’ud

Ibnul Qayyim rahimahullahu berkata: “Barangsiapa yang memerhatikan kondisi alam ini, niscaya ia akan mengetahui bahwasanya sebab dari semua kebaikan yang ada di muka bumi ini adalah beribadah hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala semata (tauhidullah) dan taat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sedangkan sebab dari kerusakan, fitnah, bala`, paceklik, dan kekalahan dari musuh adalah menyelisihi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menyeru kepada selain jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya.” (Bada`i’ul Fawa`id, 3/17)


Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan...dan tidak lain hanyalah merupakan kesenangan yang menipu. Berlomba-lombalah kamu sekalian menuju ampunan Tuhanmu dan surga yang seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan para Rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada yang dikehendaki-Nya. Dan Allah memiliki karunia yang besar. (QS Al Hadiid: 20-21)

Seorang sahabat datang kepada Nabi Saw dan bertanya, "Ya Rasulullah, tunjukkan kepadaku suatu amalan yang bila aku amalkan niscaya aku akan dicintai Allah dan manusia." Rasulullah Saw menjawab, "Hiduplah di dunia dengan berzuhud (bersahaja) maka kamu akan dicintai Allah, dan jangan tamak terhadap apa yang ada di tangan manusia, niscaya kamu akan disenangi manusia." (HR. Ibnu Majah).

Hidup adalah sebuah permainan rasa.
Hidup jika diibaratkan dalam perspektif sebuah permainan sepakbola.
Sudah sewajar dan seharusnya setiap pemain sepakbola pastinya akan menunjukkan permainan terbaiknya. Demi Mendapatkan sebuah Kemenangan atau di titik Aman.

Orang bijak pun berkata "Bermainlah dengan Baik & Benar. Tapi, Ingat!! Jangan Main-main kalau mau Anda Menang!!"

Andalah  selaku Pemimpin dan aktor dalam kehidupan Dunia..
Apa yang ingin anda lakukan di permainan dunia ini? Mau Menang, Seri (STMJ, Kurang Manfaat, Ada tidak ada Diri anda tidaklah memiliki pengaruh thd lingkungan sekitar anda) / Kalah??

Kalian yang memilih..Kalian pula yang menentukan??


Bersemangatlah untuk meraih apa yg bermanfaat bagimu.Mintalah tolong kepada Allah dan janganlah lemah. Apabila sesuatu memintamu janganlah engkau mengatakan ''andaikan aku mengerjakan begini niscaya akan begini dan begitu''. Akan tetapi katakanlah, ''Qadarullah wama sya'a fa'ala'' (Semua ini takdir Allah, DIA yg mengerjakan apa yg DIA kehendaki). Karena kata 'andaikan' itu membuka pintu bagi amalan setan (HR.Muslim, Ibnu Majah, Ahmad)



Harta, Tahta dan Wanita bukanlah sesuatu yg hrs ditakuti dan dihindari. Sebab ketiganya sebenarnya adalah sumber-sumber kekuatan. Harta bs menyempurnakan amal, Tahta memberi kekuatan menangkal kemunkaran dan wanita menyempurnakan ibadah dan muamalah. Itulah kunci-kunci dunia, menjadi kekuatan apabila Dunia didalam genggaman, bukan sebagai tujuan. (Quote Ust.Qodrat/YISC Al-Azhar)


Tanda-tanda kebahagiaan:
Tiap bertambah ilmunya bertambah pula rendah hatinya, Tiap bertambah amalnya bertambah pula takutnya kepada Allah, Tiap bertambah umurnya, berangsur kurang cintanya terhadap keduniaan, Tiap bertambah harta kekayaannya bertambah pula pemurahnya, Tiap bertambah pangkat kedudukannya, bertambah dekatnya kepada orang banyak (Ibnu Qayyim)

Jangan bangga dengan pakaian berdasi, karena pakaian terakhir adalah KAIN KAFAN. Jangan bangga dengan mobil dan motor, karena kendaraan kita terakhir adalah KERANDA. Jangan bangga dengan tempat tidur yang empuk, karena tempat tidur terakhir adalah TANAH. Jangan bangga dengan rumah yang mewah, karena rumah terakhir adalah KUBUR. Jangan bangga dengan titel, karena titel kita yang terakhir adalah ALMARHUM/AH.


*****
Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari permainan dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya? (surah Al An’aam ayat 32).

Yang ada dalam suatu permainan adalah :
1. Pencipta Permainan yaitu Allah SWT
2. Nama Permainan yaitu Menyembah/Berbhakti kepada Allah SWT hal ini sesuai dengan Adz Dzaariyaat ayat 56 yang artinya : Dan tidaklah Allah ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah kepada Nya.
3. Peserta Permainan (Jin dan Manusia)
4. Lawan Permainanan (Setan yang terdiri atas : Setan Berbentuk Jin dan Setan Berbentuk Manusia).
5. Tempat permainan yaitu Dunia yang meliputi Bumi, Langit beserta isinya.
6. Alat permainan yaitu Tubuh kita yang dilengkapi dengan berbagai macam organ/alat beserta indra.
7. Peraturan-Peraturan Permainan yang ditentukan oleh Pencipta Permainan yaitu berupa Ketentuan-Ketentuan atau Hukum-Hukum Allah yang terdiri dari Al Qur’an dan Al Hadits
8. Hakim yang mengatur Permainan dan menilai/menentukan hasil akhir dari Permainan yaitu Allah SWT yang menempatkan malaikat Rakib dan Atid yang diberi tugas untuk mencatat apa yang telah dilakukan manusia.
9. Hasil akhir dari Permainan (Apa yang akan didapat oleh manusia jika memenangkan Permainan dan apa yang akan didapat manusia jika mengalami kekalahan dalam Permainan).

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo`a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma`aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir" (QS.Al-Baqarah:286)

Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). (QS.Asy Syuraa:30).

"Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah nikmat dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi." (QS. an-Nisaa` 79)

Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu. (QS.Al Mu’minuun:71)

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? (QS.Al-Ankabuut:2)

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS.Ali Imran:104).

Pesan terakhir yang paling baik adalah kalimat dari manusia terbaik yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Abu Sa’id Al-Khudry rodhiallahu’anhu, dia berkata. ‘Aku memasuki tempat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan beliau sedang demam. Lalu kuletakkan tanganku di badan beliau. Maka aku merasakan panas di tanganku di atas selimut. Lalu aku berkata. ‘Wahai Rasulullah, alangkah kerasnya sakit ini pada dirimu’. Beliau berkata: ‘Begitulah kami (para nabi). Cobaan dilipatkan kepada kami dan pahala juga ditingkatkan bagi kami’. Aku bertanya. ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berat cobaannya ? Beliau menjawab: ‘Para nabi. Aku bertanya. ‘Wahai Rasulullah, kemudian siapa lagi? Beliau menjawab: ‘Kemudian orang-orang shalih. Sungguh salah seorang di antara mereka diuji dengan kemiskinan, sampai-sampai salah seorang diantara mereka tidak mendapatkan kecuali (tambalan) mantel yang dia himpun. Dan, sungguh salah seorang diantara mereka merasa senang karena cobaan, sebagaimana salah seorang diantara kamu yang senang karena kemewahan.’ (HR. Ibnu Majah, Al-Hakim, di shahihkan Adz-Dzahaby)

“Mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (Q.s. an-Nisa’: 19).   

Barangsiapa diuji lalu bersabar, diberi lalu bersyukur, dizalimi lalu memaafkan dan menzalimi lalu beristighfar maka bagi mereka keselamatan dan mereka tergolong orang-orang yang memperolehhidayah. (HR. Al-Baihaqi)

Rasulullah saw bersabda,”…Beramallah semaksimal yang kamu mampu, karena Allah tidak akan bosan sebelum kamu bosan, dan sesungguhnya amal yang paling dicintai Allah adalah amal yang kontinyu (terus-menerus) walaupun sedikit.” (H.R. Bukhari)

Manusia yang paling lemah ialah orang yang tak sanggup cari teman dan yang paling lemah daripada itu ialah orang yang mensia-siakan teman yang telah diperolehinya (Imam Al-Ghazali)

Kebajikan yang ringan adalah menunjukkan muka berseri-seri dan mengucapkan kata-kata lemah-lembut (Saidina Umar bin Al-Khattab)

Sesungguhnya hati itu berkarat sebagaimana besi itu berkarat.”Para sahabat bertanya,”wahai Rasulullah,apakah yg menghilangkannya?”Beliau bersabda,”membaca al-qur’an dan mengingat mati.”(HR.Baihaqi)

Allah telah membuat satu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, 
rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap penjuru, tetapi (penduduknya) 
kufur (tidak bersyukur atau tidak bekerja untuk menampakkan) nikmat-nikmat  Allah (yang terpendam).  Oleh karena itu, Allah menjadikan mereka mengenakan pakaian kelaparan dan ketakutan disebabkan oleh 
perbuatan (ulah) yang selalu mereka lakukan (QS.An-Nahl [16]: 112).

"Dan tidaklah mereka mengetahui bahwa Allah melapangkan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang dikehendaki-Nya? Sesungguhnya, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang beriman. Katakanlah, 'Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya, Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya, Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).'" (QS. az-Zumar: 52-54)



Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina".
(QS. Al Mu'min, 40:60)

Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki- Nya di antara hamba-hamba- Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki- Nya)." Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya. (QS.Saba:39)

Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.(QS.Ath Thalaaq:2-3)

Ketika nabi Musa tidak berdaya dibelakang pasukan Fira'un, didepan lautan merah lalu beliau berdoa, Allah selamatkan dengan terbelah lautan(QS.7:141). Nabi Ibrohim tidak berdaya,dibakar hidup-hidup lalu berdoa.Allah selamatkan beliau. Apipun dingn(QS.21:69).Nabi Muhammad & para sahabatnya menghadapi teror luar biasa,dihina sampai pembunuhan lalu brdoa,Allah menangkan beliau(QS.2:214). So, jangan pernah meremehkan DOA, doa itu senjata dahsyat.(QS40:60)

(Quote Ust.Arifin Ilham tentang hakikat Doa)

Allah SWT berfirman : "Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku kepada diri-Ku. Aku bersamanya setiap kali ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat - Ku ketika ia sendirian, maka Aku akan mengingatnya dalam kesendirian-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam kelompok, niscaya Aku mengingatnya dalam suatu kaum yang lebih baik daripada mereka. Jika ia mengingat - Ku dalam jarak sejengkal, maka aku mendekatinya dengan jarak satu hasta. Jika ia mendekat kepada-Ku dalam jarak satu hasta, Aku akan mendekat padanya dalam jaran satu depa. Apabila ia datang kepada - Ku dengan berjalan, Aku akan datang kepadanya dengan berlari-lari kecil. (HR Ibnu Majah ; hadist sahih)

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya : Aku adalah dekat”. (QS. Al-Baqarah : 186)

Dan barangsiapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia. (QS An Naml: 40)

Seorang yang baik keislamannya ialah yang meninggalkan apa-apa yang tidak berkepentingan dengannya. (HR. Tirmidzi)

Rasulullah Saw bersabda: “Bergaullah dengan orang yang apabila engkau memandangnya, dia akan mengingatkanmu kepada Allah, sedangkan perkataannya dapat menambah ilmumu, dan perbuatannya akan membantumu cenderung beramal untuk akhirat.” (Hadits)

Ya Allah, jadikanlah aku mampu bersyukur atas nikmat & karunia-Mu yg telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua ayah & ibuku, dan mampu untuk berbuat baik yg mendapat ridho-Mu. Serta berilah aku kebaikan berkenaan dgn keturunanku. Sungguh aku bertobat kepada-Mu, dan sungguh aku termasuk orang-orang yg berserah diri
(Al-Ahqaaf:15 )

No comments:

Post a Comment